Mazhab Hanbali, Hadiah Bacaan Zikir dan Al-Qur'an
Hampir Semua ulama Hanbali yang Muktamad, Semuanya menyatakan sampainya kiriman pahala
bacaan Al-Qur’an kepada Mayit.
Abu Bakar Al-Marrudzi Al-Hanbali (w. 275
H);
Salah seorang murid
terdekat Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) pernah mendengar sendiri Imam Ahmad
berkata:
قال المروذي: سمعت أحمد يقول: إذا دخلتم المقابر
فاقرءوا بفاتحة الكتاب والمعوذتين، وقل هو الله أحد، واجعلوا ثواب ذلك إلى أهل المقابر؛
فإنه يصل إليهم، وكانت هكذا عادة الأنصار في التردد إلى موتاهم؛ يقرءون القرآن.
Saya (Al-Marrudzi)
pernah mendengar Imam Ahmad bin Hanbal berkata: Jika kalian masuk ke kuburan,
maka bacalah Surat Al-Fatihah, Al-Muawwidzatain dan Al-Ikhlas. Lantas
jadikanlah pahala bacaan itu untuk Ahli Kubur, Maka hal itu akan sampai ke
mereka. Dan inilah kebiasaan kaum Anshar ketika datang ke orang-orang yang
telah wafat, mereka membaca al-Qur’an. (Mathalib Ulin Nuha, Halaman: 935).
Hal itu bisa kita temukan di Kitab Mathalib
Ulin Nuha, Karangan Mushtafa
bin Saad al-Hanbali (w. 1243 H). Beliau seorang Ulama Madzhab Hanbali
kontemporer, Seorang mufti Madzhab Hanbali di Damaskus sejak tahun 1212 H
sampai wafat. Kitab Mathalib Ulin Nuha itu sendiri adalah Syarah atau penjelas
dari kitab Ghayat Al-Muntaha Karya Syeikh Mar’i bin Yusuf Kl-Karmi (w. 1033 H).
[Al-A’lam, Halaman: 7/ 234]
Artinya Kitab
Mathalib Ulin Nuha, Secara Sanad keilmuan fiqih Hanbali, Bisa dipertanggung
jawabkan Silsilah Sanadnya.
Ibnu Quddamah Al-Hanbali (w. 620 H). Beliau menyebut Bahwa, Di setiap waktu dan
di seluruh penjuru negeri, Kaum muslimin berkumpul untuk Membaca Al-Qur’an. Lantas
pahala bacaan Al-Qur’an itu mereka Hadiahkan kepada orang yang telah Wafat, Dan
itu adalah ijma’ Kaum Muslimin, TANPA ADA YANG MENGINGKARI.
Pendapat Ini telah
Masyhur diketahui Sebagai Pendapat Imam Ahmad dan ulama-ulama madzhab Hanbali, Bahwa
beliau membolehkan membaca Al-Quran untuk orang sudah meninggal.
Imam Ibnu Qudamah
mengatakan dalam kitabnya, Syarhul Kabir: Berkata Ahmad, Bahwa mereka
membacakan Al-Qur'an (surat Yasin) pada sisi mayit untuk meringankannya, Dan
juga diperintahkan membaca surat Al Fatihah. (Syarh Al Kabir, 2/305). Para Ulama Hanabilah dengan gamblang menyebutkan bahwa menghadiahkan pahala kepada Ahli Kubur itu dianjurkan.
Jika masih menganggap bahwa perbuatan
Menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an itu bid’ah, Itu sama artinya menganggap
Imam Ahmad bin Hanbal (w. 241 H) beserta ulama Hanbali lainnya menganjurkan
Kebid’ahan.
Jika menganggap
ulama salaf tak pernah menghadiahkan pahala bacaan al-Quran, sepertinya harus
banyak piknik, agar bisa berfikir jernih.
Wallahu A’lam
Komentar