Hadits-hadits Tentang Hijab dalam Ilmu Kewarisan Islam






Ada
beberapa hadits yang menjelaskan tentang permasalahan hijab. Berikut
klasifikasi hadits yang menerangkan mengenai hijab dalam ilmu kewarisan Islam:






1.       
Hadits Tentang Terhijabnya Beberapa Ahli Waris Laki-laki


حَدَّثَنَا‏
‏إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ‏وَمُحَمَّدٌ بْنُ
رَافِعٍ
‏وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ‏ ‏حَدَّثَنَا‏‏ ‏عَبْدُ الرَّزَّاقِ‏ ‏أَخْبَرَنَا‏
مَعْمَرٌ‏‏عَنْ ‏ابْنِ طَاوُسٍ‏عَنْ‏ ‏أَبِيهِ ‏عَنْ‏ ‏ابْنِ عَبَّاسٍ ‏ ‏قَالَ
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اقْسِمُوا
الْمَالَ بَيْنَ ‏أَهْلِ الْفَرَائِضِ ‏عَلَى كِتَابِ اللَّهِ فَمَا تَرَكَتْ
‏الْفَرَائِضُ ‏فَلِأَوْلَى‏ ‏رَجُلٍ ذَكَرٍ
. (رواه
مسلم)
.[1]


Artinya:      Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim, Muhammad bin
Rafi’, ‘Abd bin Humaid, telah menceritakan kepada kami Abdul al-Razzaq, telah mengabari
kami Ma’mar dari Ibn Thawus dari bapaknya, dari Ibnu Abbas berkata: Telah
bersabda Rasulullah SAW: “Bagilah harta warisan di antara ahli waris berdasarkan
kitab Allah, maka harta warisan yang ditinggalkan itu untuk ahli waris
laki-laki yang lebih dekat.” (HR. Muslim).
[2]


2.       
Hadits Tentang Terhijabnya Bagian Cucu Perempuan


حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
أَبِي قَيْسٍ عَنْ هُزَيْلٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ للْابْنَةِ النِّصْفُ وَلِابْنَةِ الِابْنِ السُّدُسُ وَمَا بَقِيَ
فَلِلْأُخْتِ
. (رواه البخارى).[3]


Artinya:      Telah memberitahu kami ‘Amru bin Abbas, telah memberitahu kami
Abdurrahman, telah memberitahu kami Sufyan dari Abi Qais dari Huzail, ia
berkata: Nabi SAW berkata: “Anak perempuan mendapat setengah bagian, cucu perempuan
dari anak laki-laki mendapat seperenam bagian, dan sisanya untuk saudara perempuan.”
(HR. Bukhari).


3.       
Hadits Tentang Terhalangnya Hak Kewarisan Saudara Sebapak


حَدَثَنَا اِبْنُ أَبِيْ عُمَرَ حَدَّثَنَا
سُفْيَانَ حَدَّثَنَا أَبُوْ إِسْحَقَ عَنِ الْحَرْثِ عَنْ عَلِيٍّ قاَلَ قَضَى
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنَّ أَعْيَانَ بَنِيْ الْأُمِّ
يَتَوَارَثُوْنَ دُوْنَ بَنِيْ العَلَاتِ
.
(رواه الترمذي)
.[4]


Artinya:      Telah
memberitahu kami Ibn Abi ‘Umar, telah memberitahu kami Sufyan, telah
memberitahu kami Abu Ishaq dari al-Hars dari ‘Ali, ia berkata: “Rasulullah SAW
pernah menyelesaikan perkara kewarisan, yakni saudara-saudari kandung
mendapatkan harta warisan, dan saudara-saudari sebapak tidak mendapatkannya.”
(HR. Turmudzi).


4.       
Hadits Tentang Terhijabnya Bagian Kewarisan Istri


حَدَّثَنَا بْنُ
حُمَيْدٍ ‏ ‏حَدَّثَنِي ‏ ‏زَكَرِيَّاءُ بْنُ عَدِيٍّ ‏ ‏أَخْبَرَنَا ‏ ‏عُبَيْدُ
اللَّهِ بْنُ عَمْرٍو ‏ ‏عَنْ ‏ ‏عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ بْنِ عَقِيلٍ ‏
‏عَنْ ‏ ‏جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ‏ ‏قَالَ ‏جَاءَتْ امْرَأَةُ ‏ ‏سَعْدِ بْنِ
الرَّبِيعِ ‏ ‏بِابْنَتَيْهَا مِنْ ‏ ‏سَعْدٍ ‏ ‏إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَاتَانِ ابْنَتَا ‏
‏سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ ‏ ‏قُتِلَ أَبُوهُمَا مَعَكَ يَوْمَ ‏ ‏أُحُدٍ ‏
‏شَهِيدًا وَإِنَّ عَمَّهُمَا أَخَذَ مَالَهُمَا فَلَمْ يَدَعْ لَهُمَا مَالًا
وَلَا تُنْكَحَانِ إِلَّا وَلَهُمَا مَالٌ قَالَ ‏ ‏يَقْضِي اللَّهُ فِي ذَلِكَ
فَنَزَلَتْ آيَةُ الْمِيرَاثِ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏إِلَى عَمِّهِمَا فَقَالَ أَعْطِ ابْنَتَيْ ‏ ‏سَعْدٍ ‏
‏الثُّلُثَيْنِ وَأَعْطِ أُمَّهُمَا الثُّمُنَ وَمَا بَقِيَ فَهُوَ لَكَ ‏‏
. (رواه الترمذي).[5]


Artinya:
     Telah memberitahu kami oleh Ibnu
Humaid, telah memberitahu saya Zakaria bin ‘Adi, telah mengkabari kami
‘Ubaidillah bin Ibn Umar dari ‘Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil, dari Jabir bin ‘Abdullah,
ia berkata: Telah datang istri Sa’ad bin al-Rabi’ beserta dua anak perempuannya
kepada Rasulullah SAW, kemudian ia berkata: Ya Rasulullah, ini adalah anak-anak
perempuan Sa’ad bin al-Rabi’ yang terbunuh dalam peperangan Uhud. Seorang paman
telah mengambil harta mereka, tanpa memberikan kepada mereka. Dan tiada yang
menikahi anak-anak perempuan ini kecuali mereka memiliki harta. Ia berkata:
Allah akan memutuskan perkara itu. Kemudian turunlah ayat tentang kewarisan.
Kemudian Rasulullah SAW menemui paman mereka dan berkata:  “Berikan dua pertiga bagian kepada anak-anak
Sa’ad, seperdelapan bagian untuk istri Sa’ad, dan sisanya untukmu.” (HR.
Turmudzi).


5.       
Hadits Tentang Terhijabnya Nenek


أَخْبَرَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَلِيٍّ بْنِ
الْحَسَنِ بْنِ شَقِيْقٍ اْلمَرُوْزِي قَالَ أَبِيْ قَالَ أَنَا أَبُوْ الْمُنِيْبِ
عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْعُتْكِي عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بَرِيْدَةٍ عَنْ
أَبِيْهِ قَالَ أَطْعَمَ رَسُوْلُ اللهِ صِلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْجَدَّةَ
السُّدُسَ إِذَا لَمْ تَكُنْ أُمٌّ
. (رواه النسائي).[6]


Artinya:      Telah mengabari kami Muhammad bin ‘Ali bin
Hasan bin Syaqiq al-Maruzi, telah berkata bapak saya: Saya adalah Abu al-Munib
‘Ubaidillah bin ‘Abdullah al-‘Utkiy, dari ‘Abdullah bin Baridah, dari bapaknya,
 ia berkata: “Rasulullah SAW memberikan
seperenam bagian kepada nenek apabila tiada ibu bersamanya.” (HR. Al-Nasa’i).


6.       
Hadits Tentang Terhalangnya Hak
Kewarisan Pembunuh


حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ الْمِصْرِيُّ 
أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ 
عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي فَرْوَةَ 
عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدٍ 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ  أَنَّ
رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ الْقَاتِلُ لاَ يَرِثُ. (رواه
ابن ماجة)
.[7]


Artinya:      Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh al-Mishri, telah mengabari kami Laits bin Sa’ad dari Ishaq bin Abi Farwah,
dari Ibn Syihab, dari Humaid, dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda: “Pembunuh tidak mendapatkan harta warisan.” (HR. Ibnu Majah).


7.       
Hadits Tentang Terhalangnya Hak
Kewarisan Sebab Berbeda Agama


حَدَّثَنَا ‏ ‏يَحْيَى  بْنُ 
يَحْيَى ‏ ‏وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ‏  ‏وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ‏ ‏وَاللَّفْظُ‏
‏لِيَحْيَى  ‏قَالَ ‏ ‏يَحْيَى أَخْبَرَنَا
‏وقَالَ ‏ ‏الْآخَرَانِ ‏ ‏حَدَّثَنَا ‏ ‏ابْنُ عُيَيْنَةَ ‏ ‏عَنْ ‏
‏الزُّهْرِيِّ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ ‏عَنْ ‏عُمَرَوبْنِ عُثْمَانَ ‏عَنْ
‏أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ‏ أَنَّ النَّبِيَّ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
‏قَالَ ‏ ‏لَا يَرِثُ الْمُسْلِمُ الْكَافِرَ وَلَا يَرِثُ الْكَافِرُ
الْمُسْلِمَ. ‏(رواه مسلم)
.[8]


Artinya:      Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah, dan Ishaq
bin Ibrahim. Dan menurut lafaz Yahya, Yahya berkata: “Telah mengabari kami.” Dan
berkata yang lainnya: “Telah menceritakan kepada kami Ibn ‘Uyainah dari dari al-Zuhri
dari ‘Ali bin Husein dari Umar bin Usman, dari Usamah bin Zaid”, Sesungguhnya
Nabi SAW bersabda: “Orang Islam tidak mewarisi harta orang kafir dan orang
kafir juga  tidak  mewarisi harta orang Islam.” (HR. Muslim).













                [1]Abu
Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairy al-Naisaburiy, Shahih Muslim,
Jilid III, (Beirut: Dar al-Ihya al-Turats al-‘Arabiy, 1972), hal. 1233.





                [2]Abid
Bisri Mustafa, Terjemah Shahih Muslim, Jilid III, (Semarang: Asy-Syifa,
1993), hal. 146.





[3]Abi
‘Abdillah Muhammad bin Ismail, Shahih al- Bukhari, Cet. II, Jilid VIII,
(Beirut: Dar al-Ihya’ al-Turats al-‘Arabi, 1981), hal. 152.





[4]Muhammad
bin ‘Isa Abu ‘Isa al-Turmudzi al-Sulami, Sunan al-Turmidzi, Jilid IV, (Beirut:
Dar al-Ihya al-Turats al-‘Arabiy, 1975), hal. 416.





[5]Muhammad
bin ‘Isa Abu ‘Isa al-Turmudzi al-Sulami, Sunan al-Turmidzi…hal. 414.





[6]Ahmad
bin Syu’aib Abu ‘Abd al-Rahman al-Nasa’i, Sunan al-Nasa’i al-Kubra, Cet.
I, Jilid IV, (Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1991), hal.73.





[7]Ibn
Majah Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwainiy, Sunan Ibn Majah, Jilid
IV, (Beirut: Dar al-Ihya al-Turats al-‘Arabiy, 1975), hal. 37.





[8]Abu
Husain Muslim Ibn al-Hajjaj al-Qusyairy al-Naisaburiy, Shahih Muslim…hal.
1233.




No comments

Powered by Blogger.