Tuduhan Hadits Yasinan Palsu dan Zikir Berjamaah
Barangsiapa membaca (surat) Yasin
pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah, ia akan diampuni (dosanya).
Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
dalam “Shahih”nya, Ibnus Sunni dalam “Amalul Yaumi wal Lailah”, Al Baihaqi
dalam “Syuabul Iman” dan lain-lain.
Imam Ibnu Katsir berkata dalam
tafsirnya tentang hadits ini, “Sanadnya bagus.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani
dalam kitabnya “Nataijul Afkar fi Takhriji Ahaditsil Adzkar” berkata tentang
hadits tersebut:
هذا حديث حسن
Ini adalah hadits hasan.
Imam Suyuthi mengatakan tentang
hadits ini:
هذا إسناد على شرط الصحيح
Ini adalah sanad yang sesuai
standar shahih. (Kitab “Al-La’ali Al-Mashnu’ah” karya Imam Suyuthi)
Imam Syaukani berkata:
حديث من قرأ يس ابتغاء وجه الله غفر له رواه البيهقي
عن أبي هريرة مرفوعا وإسناده على شرط الصحيح وأخرجه أبو نعيم وأخرجه الخطيب فلا وجه
لذكره في كتب الموضوعات
Hadits: Barangsiapa membaca Yasin
dengan mengharap ridha Allah, ia akan diampuni. Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi
dari Abu Hurairah secara marfu’ dan sanadnya sesuai standar Shahih.
Diriwayatkan juga oleh Abu Nu’aim dan Al-Khathib. Maka, tidak ada alasan
memasukkan hadits tersebut ke dalam kitab hadits-hadits maudhu’ (palsu). (Sumber:
Al-Fawaid Al-Majmu’ah karya Imam Syaukani 1/303 Bab Fadhlul Qur’an, Maktabah
Syamilah)
Kedua: “Bacakanlah surat Yasin
atas orang yang hampir mati di antara kamu.” Riwayat Abu Dawud dan Nasa’i.
Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. (Bulughul Maram karya Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-Asqalani)
Imam Syaukani berkata dalam
“Al-Fathur Rabbani” tentang hadits tersebut:
والتنصيص على هذه السورة إنما هو لمزيد فضلها وشرفها
Disebutkannya nama surat tersebut
hanya dikarenakan oleh adanya keutamaan dan kemuliaan yang lebih padanya.
Ibnul Qayyim seorang ulama
panutan Wahhabi mengatakan:
قال ابن القيم وخص يس لما فيها من التوحيد والمعاد
والبشرى بالجنة لأهل التوحيد وغبطة من مات عليه لقوله يا ليت قومي يعلمون
Dikhususkannya Yasin karena di
dalamnya terkandung ajaran tauhid, tempat kembali, berita gembira tentang surga
untuk ahli tauhid dan kegembiraan orang yang meninggal di atas tauhid karena
firman-Nya, “Seandainya kaumku mengetahui…” (At-Taysiir 1/390)
KEMUDIAN BERIKUT HADITS HADITS ZIKIR
BERJAMAAH
Telah diriwayatkan oleh al-Imaam
al-Bukhari rahimahullah, bahwasanya Abu Hurairah radhiyallaah ‘anhu berkata:
Bersabda Rasulullaah shallallaah ‘alaih wa sallam: Allah Ta’ala berfirman: “Aku
mengikuti prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku selalu bersamanya apabila dia
mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di dalam dirinya (Sirr), maka Aku akan
mengingat dia pada diri-Ku (Sirr), apabila dia mengingat-Ku dalam jumlah
kelompok yang besar, maka Aku akan menyebut nama mereka dalam kelompok yang
jauh lebih baik dari kelompok mereka.”
Beliau al-Imaam as-Suyuthi
rahimahullaah berkomentar: Dan berzikir dalam kelompok yang besar tidak lain
dilaksanakan secara jahr ( mengeraskan suara ).
Diriwayatkan oleh al-Bazzaar dan
al-Hakim di dalam al-Mustadrak dan menyatakan keshahihannya, bahwasanya Jabir
radhiyallaah ‘anhu berkata:
Telah keluar Nabi Shallallaah
‘alaih wa sallam kepada kami, dan bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya Allah
Ta’aala menebarkan para malaikat untuk mendatangi majlis zikir di bumi, maka
masuklah ke dalam taman-taman surga itu. Mereka berkata: Dimanakah taman-taman
surga itu? Beliau bersabda: Majlis-majlis zikir, sebaiknya kalian berzikir
kepada Allah tiap pagi dan petang.
Diriwayatkan oleh Muslim dan
al-Hakim dengan lafadz dari abu Hurairah: telah bersabda Rasulullah Shallallaah
‘alaih wa sallam: Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat Sayyarah yang
mencari majlis zikir di bumi, maka apabila mereka menemukan majlis zikir,
mereka saling mengelilingi dengan sayap-sayap mereka hingga mencapai langit,
maka Allah berfirman:
Dari mana kalian? Mereka
menjawab: Kami telah mendatangi hamba-Mu yang bertasbih, bertakbir, bertahmid,
bertahlil, memohon kepada Engkau, meminta perlindungan-Mu. Maka Allah
berfirman: Apa yang kalian pinta? (dan Allah-lah yang lebih mengetahui apa-apa
tentang mereka), mereka menjawab:
Kami memohon Surga kepada Engkau.
Allah berfirman: Apakah kalian sudah pernah melihat Surga? Mereka menjawab:
Tidak, Wahai Rabb. Allah berfirman: Bagaimana seandainya mereka pernah melihatnya?,
kemudian Allah berfirman:
Terhadap apa kalian meminta
perlindungan-Ku? Sedangkan Allah Maha Mengetahui perihal mereka. Mereka
menjawab: (Kami memohon perlindungan-Mu) dari api neraka. Kemudian Allah
berfirman: Apakah kalian pernah melihatnya?. Mereka menjawab: Tidak.
Selanjutnya Allah berfirman: Bagaimana seandainya kalau mereka pernah
melihatnya?
Kemudian Allah berfirman:
Saksikanlah, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, dan Aku perkenankan
permintaan mereka, dan Aku beri perlindungan terhadap mereka atas apa-apa yang
mereka minta perlindungan-Ku. Mereka berkata: Wahai Rabb kami, sesungguhnya
didalamnya (majlis zikir) terdapat seorang hamba penuh dosa yang duduk
didalamnya dan dia bukanlah bagian dari mereka (yang berzikir), maka Allah
berfirman:
Dan dia termasuk ke dalam
orang-orang yang Aku ampuni, karena kaum itu adalah kaum yang tidak
mencelakakan orang-orang yang duduk bersama mereka.
Komentar