Hakikat Kaum Khawarij Masa Dulu Hingga Generasi Sekarang






Salah satu fitnah akhir zaman
yang paling penting untuk diwaspadai adalah fitnah kaum khawarij, yang membuat
kelompok khawarij ini berbahaya adalah karena mereka muslim bukan kafir, bahkan
mereka selalu berbicara tentang alquran dan sunnah, tapi mereka menafsirkannya
sesuai dengan nafsu dan keinginan mereka, kelakuan mereka benar-benar sudah
diluar ajaran agama.




Mereka berbahaya karena orang
biasa yang cinta agama sering tertipu dengan mereka, karena mereka secara zahir
sangat saleh, Karena itu rasul SAW mengingatkan umatnya agar tidak tertipu
dengan tampang mereka, kemudian jadi mengikuti mereka, sangking sering nabi
sangat sering mengingatkannya, hadis tentang ciri kaum ini sampai ke tingkat
mutawatir maknawi.





Dibawah ini saya sebutkan  beberapa riwayat hadis dan atsar sahabat
tentang ciri kaum khawarij. Saya tidak menulisnya untuk mengatakan kelompok A
atau pengikut ustadz B adalah khawarij, lalu untuk apa? Pertama agar kita bisa
ngaca, kita lihat apakah ciri-ciri mereka ada pada diri kita? jangan-jangan
kitalah khawarij itu?





Kedua untuk mewaspadai pemikiran
ini di lingkungan kita agar kita bisa menjauhkan keluarga kita dari pemikiran
seperti ini. Ketiga agar paham bagaimana menghadapi mereka. Sekali lagi bukan
untuk menuduh siapa-siapa!!





berikut adalah ciri-ciri mereka
berdasarkan hadis dan atsar sahabat:





1. Al Walid dan Rusydin
mengabarkan kepada kami dari Ibnu Luhai’ah (Lahi’ah) dari Abu Qabil dari Abu
Ruman dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata: “Jika kamu menyaksikan
bendera-bendera hitam maka tetaplah di tanah dan jangan menggerakkan
tangan-tangan dan kaki-kaki kamu.





Kemudian akan muncul satu kaum
yang lemah tidak dihiraukan (rendahan), hati mereka bagaikan batangan baja
(kaku-keras). Mereka adalah pemilik daulah (negara/kekuasaan), mereka tidak
setia kepada perjanjian dan kesepakatan, mereka mengajak kepada al haq tetapi
mereka bukan ahlinya (yang berpegang teguh kepadanya).





Nama-nama mereka menggunakan abu
… abu …, nisbat mereka kepada desa-desa. Rambut mereka terjulur bagaikan rambut
para wanita. Setelah itu mereka berselisih di antara sesama mereka sendiri,
kemudian Allah menyerahkan al haq/ kekuasaan-Nya kepada siapa yang Ia
kehendaki.”(kitab fitan abu nuaim)




2. "Ketika kaum Khawarij
Haruriyah memberontak kepada pemerintahan Ali bin Abi Thalib mereka mengatakan,
"Tidak ada hukum kecuali milik Allah". Maka Ali
berkata,"Perkataan yang benar, namun yang diinginkan dengannya adalah
kebatilan. Sesungguhnya Rasulullah pernah menjelaskan kepadaku tentang
ciri-ciri sekelompok orang yang telah aku tahu sekarang bahwa ciri-ciri tersebut
ada pada mereka (Khawarij), yaitu mereka mengucapkan perkataan yang benar hanya
dengan lisan-lisan mereka, namun tidak melewati kerongkongan mereka. (HR.
Muslim)





3. Abu Ghalib berkata, “Ketika
didatangkan kepala orang-orang Azariqah [1] dan dipancangkan di atas tangga
Damaskus, datanglah Abu Umamah al-Bahili radhiallahu ‘anhu. Ketika melihat
mereka, air matanya pun mengalir dari kedua pelupuknya.








“Anjing-anjing neraka,
anjing-anjing neraka, anjing-anjing neraka!” kata Abu Umamah. “Mereka ini
sejelek-jelek orang yang dibunuh di bawah naungan langit ini. Dan sebaik-baik
orang yang terbunuh di bawah naungan langit ini adalah orang-orang yang mereka
bunuh,” lanjutnya.





Kata Abu Ghalib, “Ada apa
denganmu hingga mengalir air matamu?”





“Karena kasihan terhadap mereka,
dahulunya mereka itu termasuk ahlul Islam,” jawab Abu Umamah.





Abu Ghalib berkata, Kami
bertanya, “Apakah engkau mengatakan ‘mereka itu anjing-anjing neraka’ dengan
pendapatmu sendiri atau perkataan yang engkau dengar dari Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam?”





“Kalau aku mengatakan dengan
pendapatku sendiri, maka sungguh betapa beraninya aku. Tapi perkataan seperti
itu aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya
sekali, bahkan tidak hanya dua tiga kali,” jawab Abu Umamah. (HR ahmad)





4. Hadis riwayat Ali ra., ia
berkata:





Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akalnya.
Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang
terbaik (nabi muhammad saw). Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui
tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari
busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka (dalam peperangan), maka bunuhlah
mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (HR.
Muslim)





5. “Akan keluar di akhir zaman
suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan punya mimpi yag bodoh, mereka
mengatakan sebaikbaiknya perkataan manusia (hadis nabi),
membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar
dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)





5. Seseorang datang kepada
Rasulullah saw di Ji`ranah sepulang dari perang Hunain. Pada pakaian Bilal terdapat
perak. Dan Rasulullah saw mengambilnya untuk diberikan kepada manusia. Orang
yang datang itu berkata: Hai Muhammad, berlaku adillah! Beliau bersabda: Celaka
engkau! Siapa lagi yang bertindak adil, bila aku tidak adil? Engkau pasti akan
rugi, jika aku tidak adil.





Umar bin Khathab ra. berkata:
Biarkan aku membunuh orang munafik ini, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Aku
berlindung kepada Allah dari pembicaraan orang bahwa aku membunuh sahabatku
sendiri. Sesungguhnya orang ini dan teman-temannya memang membaca Alquran,
tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam secepat
anak panah melesat dari busurnya. (HR. Muslim)





6. “Akan keluar suatu kaum dari
umatku, mereka membaca Alquran, kamu merasa bacaan kamu dibandingkan dengan
bacaan mereka tidak ada apa-apanya, demikian pula shalat dan puasa kamu
dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka tidak ada apa-apanya. Mereka
membaca Alquran dan mengiranya sebagai pembela mereka, padahal ia adalah hujjah
yang menghancurkan alasan mereka. Shalat mereka tidak sampai ke tenggorokan,
mereka lepas dari Islam sebagaimana melesatnya anak panah dari busurnya.” (HR.
Abu Dawud)





Bukankah keadaan ini beneran
terjadi? dan masih banyak hadis lain tentang ciri-ciri mereka, kenali mereka
atau lihat diri sendiri, apakah sifat mereka ada diri kita? Sekali lagi saya
tidak sedang berbicara tentang si A atau si B, saya hanya mengatakan ciri-ciri
mereka.





(Ust. Fauzan)

No comments

Powered by Blogger.