Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Adalah Kembar Identik







Muhammadiyah setelah adanya Majelis Tarjih terinspirasi aliran najd saudi mau memurnikan Islam. Namun dengan bertambahnya ilmu justru membuat dekat ke NU. Ketua Muhammadiyah Buya Hamka menulis buku Tasawwuf Modern. Amien Rais menyuruh tahlilan. Ketua yang sekarang ketika makam Ki Bagus Kusumo yang dijadikan pahlawan nasional hilang, mengatakan ziarah kubur itu perlu.






SEKEDAR INFORMASI:





BUKU KITAB FIQH JILID TELU, yang dikarang dan diterbitkan oleh MUHAMMADIYYAH bagian TAMAN PUSTAKA Djokjakarta, terbit tahun 1343 Hijriyyah.




Setelah membaca buku tersebut, DAPAT DISIMPULKAN antara NU dan Muhammadiyyah, dari sisi amaliyahnya itu dulunya sama, Antara lain:




a. Bacaan Iftitah,

b. Shalawat yang menggunakan SAYYIDINA,

c. Dzikir setelah shalat, DLL.





1. Dalam bab WACAN SHALAT LAN MA’NANE (bacaan shalat dan maknanya) halaman 25, bacaan IFTITAH-nya: KABIRAWWALHAMDULILLAHI KATSIRA…. bukan ALLAHUMMA BAA’ID….




2. Pada halaman 26 Fatihah menggunakan BASMALAH.




3. Dalam halaman 29, shalawat yang dibaca dalam tahiyyat menggunakan SAYYIDINA semua itu dipertegas dalam BAB PIRANGANE RUKUNE SHALAT halaman 31-33. Kecuali masalah shalawat. di bab ini dijelaskan shalawat adalah allahumma shalli ‘ala Muhammad.


Hemat saya, penjelasan itu sekedar menunjukkan bahwa bacaan shalawat itu sekurang-kurangnya dengan ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA MUHAMMAD, bukan membid’ahkan sayyidina. dipertegas lagi dalam rukun khutbah halaman 57, membaca shalawat menggunakan sayyidina.




4. Di halaman 27 dijelaskan adanya QUNUT dengan Doa: ALLAHUMMAHDINII.




5. Halaman 57 khutbah jum’at, dua kali.




6. Dzikir ba’da shalat pada halaman 40-42, dengan bacaan sbb: 




Astaghfirullahah adziim alladzii paar ilaaha illa huwal hayyul qayyuum waatuubu ilaiih… 3 Kali– Allahumma antassalam…. 3 Kali– Subhaanallah 33 Kali– Allahu Akbar 33 Kali– Alhamdulillah 33 kali.





BAGI SIAPA SAJA YANG MEMBUTUHKAN BUKUNYA SILAHKAN DOWNLOAD DI SINI





1. Melafalkan niat (sebelum niat dalam takbiratul ihram) shalat pakai “USHALLI FARDLA..” (hlm. 25)

2. Setelah takbir baca “KABIRAN WAL HAMDULILLAHI KATSIRA..” (hlm. 25)

3. Membaca al-Fatihah pakai “BISMILLAH” (hlm. 26)

4. Setiap subuh baca QUNUT (hlm. 27)

5. Membaca shalawat pakai “SAYYIDINA”, termsk bacaan solawat dalam solat (hlm. 29)

6. Setelah shalat disunnahkan WIRIDAN: istighfar, allahumma antassalam, subhanalallah 33x, alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x (hlm. 40-42)

7. Salat tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (hlm. 49-50)

8. Tentang shalat & khutbah jumat juga sama dg amaliah NU (hlm. 57-60).





Daftar Pustaka:





-A. Jainuri, Muhammadiyah Gerakan Reformasi Islam Di Jawa Pada Awal Abad ke-20, hal. 105.

-Junus Salam, Riwayat Hidup KH. Ahmad Dahlan Amal Perjuangannya, hal. 62.

-Karel A. Steenbrink. op cit, hal. 52.

-Ali Mustafa Ya’kub, Hadits-hadits Bermasalah, hal. 155.

-Junus Salam, op cit, hal. 8.

-Deliar Noer, op cit, hal. 248





Jika bisa seragam mengapa harus dibeda-bedakan. Seragam akan terasa lebih indah dan akan lebih memupuk persatuan Umat Islam. Apalagi pendiri NU dan Muhammadiyah adalah murid seperguruan ketika menimba Ilmu Kepada Kyai Shaleh Darat dan juga ketika memperdalamnya di Mekkah yang merupakan saran Kyai Shaleh Darat Sendiri. Bedanya hanya tempat dakwah, masa itu NU lebih banyak bergerak di wilayah pedesaan, sedangkan Muhammadiyah di perkotaan. 

No comments

Powered by Blogger.