Keturunan Siti Fatimah Bernasab Kepada Rasulullah
Hasan dan Husein adalah anakku dan anak putriku. HR.
Tirmidzi.
Hadist Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah ﷺ
bersabda: Penduduk Yaman datang, mereka lebih lembut hatinya. Iman ada pada
orang Yaman. Fiqah juga ada pada orang Yaman. Kemudian hikmat juga ada pada
orang Yaman.
Hadist Abi Mas'ud Uqbah bin Amru r.a katanya: Nabi ﷺ
memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: Ingatlah,
sesungguhnya iman ada di sana sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada
orang-orang yang bersuara keras berhampiran pangkal ekor unta ketika muncul
sepasang tanduk syaitan, iaitu pada Bani Rabi'ah dan Bani Mudhar.
Nabi ﷺ bersabda: “Sesiapa yang dilambatkan oleh amalannya, tidaklah
dia dipercepatkan oleh nasab keturunannya.”
Dari Abdul Muthalib ibnu Rab’ah ibnul Khariif, katanya
Rasulullah ﷺ telah bersabda : ” Sesungguhnya sedeqah itu berasal dari
kotoran harta manusia dan ia tidak dihalalkan bagi Muhammad mahupun bagi
keluarga Muhammad .” (HR Muslim).
At-Thabarani dan lain-lain mengketengahkan sebuah Hadis yang
bermaksud; “Belum sempurna keimanan seorang hamba Allah sebelum kecintaannya
kepadaku melebihi kecintaannya kepada dirinya sendiri; sebelum kecintaannya kepada
keturunanku melebihi kecintaannya kepada keturunannya sendiri; sebelum
kecintaannya kepada ahli-baitku melebihi kecintaannya kepada keluarganya
sendiri, dan sebelum kecintaannya kepada zatku melebihi kecintaannya kepada
zatnya sendiri."
Diriwayatkan oleh Ahmad dan At-Tarmizi dari `Ali RA bahawa
Rasulullah ﷺ bersabda: ”Barangsiapa mencintai kedua orang ini, yakni Hassan,
Hussein dan ayah serta ibunya, maka ia bersama aku dalam darjatku di Hari
Kiamat.
Ibnu `Abbas RA berkata bahawa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Cintailah Allah atas kenikmatan yang diberikanNya kepadamu sekelian dan
cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah ahlul-baitku kerana
mencintaiku.”
Ad- Dailami meriwayatkan sebuah hadist dari `Ali RA yang
menyebut sabda Rasulullah ﷺ: “Di antara kalian yang paling mantap berjalan di atas sirath
ialah yang paling besar kecintaannya kepada ahlul-baitku dan para sahabatku.”
Diriwayatkan oleh At-Thabarani, bahawa Jabir RA mendengar
`Umar ibnu Khattab RA berkata kepada orang ramai ketika mengahwini Ummu Kalthum
binti `Ali bin Abu Thalib: “Tidakkah kalian mengucapkan selamat untukku? Aku
mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Semua sabab (kerabat) dan nasab (salasilah
keturunan) akan terputus pada hari kiamat kelak kecuali kerabat dan nasabku."
Hadist Thaqalain riwayat Zaid bin Al-Arqam RA menyebut:
“Kutinggalkan di tengah kalian dua bekal. (Yang pertama): Kitabullah, di
dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Hendaklah kalian ambil dan berpegang
teguh padanya.dan (kedua): Ahli Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai
Ahli-Baitku! Kalian kuingatkan kepada Allah mengenai Ahli-Baitku!”
Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dalam Hadist lain:
“Apabila bintang-bintang lenyap, lenyaplah penghuni langit; dan apabila
ahli-baitku lenyap, lenyap pula penghuni bumi.”
Sebuah Hadist riwayat Al Hakim dan disahihkan oleh Bukhari
& Muslim menyebut: “Bintang-bintang merupakan (sarana) keselamatan bagi
penghuni bumi (yang sedang belayar) dari bahaya tenggelam/karam sedangkaan
ahlul-baitku sarana keselamatan bagi umatku dari perselisihan (dalam agama).
Bila ada satu kabilah Arab yang membelakangi ahlul-baitku, mereka akan
berselisih kemudian menjadi kelompok Iblis.”
Hadist Rasulullah ﷺ dari Abu Dzar menyatakan: ”Ahlul- baitku
di tengah kalian ibarat bahtera Nuh. Siapa yang menaikinya ia selamat dan siapa
yang ketinggalan ia binasa.”
Abu Dzar Al- Ghiffari RA menuturkan bahawa ia mendengar
sabda Rasulullah: "Jadikanlah ahlul-baitku bagi kalian sebagai kepala
bagi jasad dan sebagai dua belah mata bagi kepala.”
Hadist riwayat Imam At-Tarmidzi, bahawa Rasulullah ﷺ
telah bersabda: “Dunia tidak akan berakhir sehingga bangsa Arab dipimpin oleh
seorang lelaki dari keluargaku yang namanya menyerupai namaku."
Dari Tufail dari `Ali RA Nabi ﷺ bersabda: ”Jika dunia ini hanya tinggal sehari sahaja niscaya Allah akan bangkitkan
seorang lelaki dari keluargaku yang akan memenuhi dengan keadilan sebagaimana
ia telah dipenuhi dengan kezaliman.”
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahawa Rasulullah ﷺ
pernah menegaskan: ”Orang yang terbaik di antara kalian ialah orang yang
terbaik sikapnya terhadap keluargaku setelah aku tiada.”
Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan sebuah Hadits: ”Empat
golongan yang akan memperolehi syafaatku pada hari kiamat: Orang yang
menghormati keturunanku, orang yang memenuhi keperluan mereka, orang yang
berusaha membantu urusan mereka pada saat diperlukan, dan orang yang mencintai
mereka dengan hati dan lidahnya.”
At-Thabarani pula meriwayat kan hadist dari Abdullah ibnu
`Umar RA yang mengatakan: “Allah SWT menetapkan tiga `hurumat’ (hal-hal yang
wajib dihormati dan tidak boleh dilanggar). Barangsiapa menjaga baik-baik tiga
`hurumat’ itu, Allah akan menjaga urusan agamanya dan keduniaannya. Dan
barangsiapa tidak mengendahkannya, Allah tidak akan mengendahkan sesuatu
baginya. Para sahabat bertanya: Apa tiga hurumat itu ya Rasulullah? Baginda
menjawab: Hurumatul Islam, hurumatku dan hurumat kerabatku.”
Dari Abu Said Al-Khudri RA, katanya, telah bersabda
Rasulullah ﷺ: ”Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaanNya, sesungguhnya
seseorang tidak membenci kami, ahlulbait melainkan Allah akan memasukkan mereka
ke dalam neraka.” (HR Al-Hakim).
At-Thabarani juga meriwayatkan Hadist dari Jabir ibnu
Abdullah RA yang menceritakan beliau sendiri dengar dari Rasulullah ﷺ
dalam suatu khutbah antara lain menyebut: ”Hai manusia, barangsiapa membenci
kami, ahlul-bait, pada Hari Kiamat Allah akan menggiringnya sebagai orang
Yahudi.”Imam Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dalam sebuah Hadits Marfu’,
bahawasanya Rasulullah ﷺ telah menegaskan: “Siapa yang membenci ahlul-bait ia adalah
seorang munafik.”
Menurut riwayat Al Bukhari yang diterimanya dari Abi Bukrah,
dia ini berkata: "Aku pernah melihat Nabi ﷺ sedang berdiri
di atas mimbar sedang Hasan duduk melihat sebentar kepada orang banyak, lalu
melihat pula kepada Nabi ﷺ sebentar. Maka bersabdalah Nabi ﷺ yang maksudnya:
"Sesungguhnya anakku ini adalah Sayid (Tuan). Dan moga-moga Allah akan
mendamaikan dengan anak ini di antara dua golongan kaum Muslimin."
Rasulullah ﷺ berpesan kepada manusia agar tida tersesat jalan, sabdanya:
“Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah kutinggalkan pada kamu yang apabila
kamu berpegang dengannya kamu tidak akan tersesat; kitab Allah dan `itrahku
Ahlulbaitku.” (HR Al-Turmudzi 2/308).
Didiklah anak-anak kalian atas tiga hal. Mencintai Nabi
kalian. Mencintai Ahli bait- ku. Membaca al-Qur’an. (Diriwayatkan oleh Ibnu
Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardaweih, dan at-Thabrani dalam kitab
tafsir-nya).
Setiap anak memiliki penisbatan keturunan melalui ayahnya
(‘ishbah), kecuali kedua putra Fatimah (Hasan dan Husain). Karena
sesungguhnya akulah wali dan ishbah untuk keduanya!” (Hadits Riwayat al-Hakim
dari Jabir,Thabrani juga meriwayatkan hadits serupa dari Sayyidah Fatimah
Az-Zahra rda. Imam Thabrani juga meriwayatkan hadist lainnya dari Umar dengan
lafaz yang berbeda: “…Setiap anak penisbatan keturunan mereka ikut sang ayah,
kecuali putra Fatimah. Akulah ‘ishbat (marga) mereka sekaligus ayah mereka!”
Al-Hakim juga meriwayatkan hadits ini di dalam kitab
haditsnya Mustadrak Al-Shahihain Jil. 3 hlm. 54).
Komentar