Beberapa Fadhilah Keutamaan Shalat







Dinukil dari kitab Tanbihul Ghafilin Abul Laits As Samarqandi.








Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :





Shalat adalah salah satu wasilah atau jalan untuk mendapatkan keridhaan Allah, shalat adalah wasilah yang menjadi sebab kecintaan malaikat, shalat adalah sunnah para nabi, shalat adalah cahaya ma'rifat dan shalat adalah asal (dasar) keimanan.





قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الصَّلَاةُ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، وَحُبُّ الْمَلَائِكَةِ، وَسُنَّةُ الْأَنْبِيَاءِ، وَنُورُ الْمَعْرِفَةِ، وَأَصْلُ الْإِيمَانِ،





وَإِجَابَةُ الدُّعَاءِ، وَقَبُولُ الْأَعْمَالِ، وَبَرَكَةٌ فِي الرِّزْقِ، وَرَاحَةٌ لِلْأَبْدَانِ، وَسِلَاحٌ عَلَى الْأَعْدَاءِ، وَكَرَاهِيَةٌ لِلشَّيْطَانِ, وَشَفِيعٌ بَيْنَ صَاحِبِهَا وَبَيْنَ مَلَكِ الْمَوْتِ، وَسِرَاجٌ فِي قَبْرِهِ، وَفِرَاشٌ تَحْتَ جَنْبِهِ، وَجَوَابٌ مَعَ مُنْكَرٍ وَنَكِيرٍ، وَمُؤْنِسٌ فِي قَبْرِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَإِذَا كَانَتِ الْقِيَامَةُ،





Shalat adalah wasilah atau sebab dikabulkannya doa, diterimanya amal yang lain, sebab adanya berkah dalam rizki, mengistirahatkan badan, sebab dilindungi dari musuh dan kebencian syaitan.





Shalat adalah penolong bagi orang yang melakukannya ketika berhadapan dengan malaikat maut, Shalat adalah penerang dalam kubur, alas di bawah lambungnya, penolong ketika memberi jawaban kepada malaikat mungkar dan nakir dan penentram di dalam kubur hingga hari kiamat.





صَارَتِ الصَّلَاةُ ظِلًّا فَوْقَهُ وَتَاجًا عَلَى رَأْسِهِ، وَلِبَاسًا عَلَى بَدَنِهِ، وَنُورًا يَسْعَى بَيْنَ يَدَيْهِ، وَسِتْرًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ، وَحُجَّةً لِلْمُؤْمِنِينَ بَيْنَ يَدَيِ الرَّبِّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى





Ketika terjadi hari kiamat maka Shalat akan menjadi semacam tempat bernanung, menjadi mahkota di kepalanya dan menjadi baju bagi badannya.





Shalat menjadi cahaya yang kita dapat berjalan ke depan dalam kegelapan dengan adanya, menjadi penghalangnya bagi neraka dan menjadi hujjah (bukti) bagi orang yang beriman di hadapan Rabbnya tabaraka wata'ala.





وَثِقَلًا فِي الْمَوَازِينِ، وَجَوَازًا عَلَى الصِّرَاطِ، وَمِفْتَاحًا لِلْجَنَّةِ، لِأَنَّ الصَّلَاةَ تَسْبِيحٌ وَتَحْمِيدٌ، وَتَقْدِيسٌ وَتَعْظِيمٌ وَقِرَاءَةٌ، وَدُعَاءٌ وَإِنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ كُلِّهَا الصَّلَاةُ لِوَقْتِهَا





Shalat menjadi pemberat dalam timbangan amal kebaikan, menjadi penolong ketika berjalan di atas shirathal mustaqim dan manjadi kunci syurga karena Shalat adalah tasbih (pensucian), tahmid (pujian), taqdis (pensucian), ta'dhim (pengagungan), qira'ah (bacaan alqur'an) dan doa.





“Dan sesungguhnya seutama-utamanya semua amalan adalah Shalat di awal waktunya."





Shalat di awal waktu secara berjamaah merupakan sebaik-baik amalan. Namun jika harus memilih antara shalat sendiri di awal waktu dan shalat berjamaah bukan di awal waktu maka shalat berjamaah tetap diutamakan dengan syarat berjamaah itu tidak menyebabkannya shalat di luar waktu Karena berjamaah itu berhubungan langsung dengan diri dzat shalat, kecuali bagi mereka yang istiqamah atau konsisten shalat di awal waktu.





Wallahu a'lam.


تنبيه الغافلين




ابو الليث السمرقندى









No comments

Powered by Blogger.