[Video] Akhlak Elegan Rasulullah Memukau Hati Non Muslim
Diceritakan oleh habib Munzir al Musawa tentang akhlak Nabi saw terhadap non muslim yang penting untuk dicontoh terlebih kini
muncul gerakan Islam menjurus radikal yang sangat vocal memantik api kebencian
dan permusuhan antar umat beragama.
1. Bagaimana dengan pemuda yahudi yang berkhidmat di rumah Rasul saw
dan Rasul saw menerimanya berkhidmat, bagaimana seorang kafir yahudi itu masuk
kerumah Rasul saw bahkan diterima sebagai khadim beliau saw, Rasul saw tidak
menghardik dan mengusirnya atau memaksanya masuk islam, adakah orang yang lebih
benci pada kekufuran melebih Muhammad saw?, namun beliau menerimanya bahkan
tinggal di rumah beliau saw, sampai kemudian pemuda itu sakit, Rasul saw
menjenguknya dan ia sakaratulmaut, dan akhirnya masuk islam, demikian dalam
shahih Bukhari.
2. Kemarahan Rasul saw terhadap muslim yang menampar yahudi yang
mengatakan Nabi Musa lebih mulia dari Nabi Muhammad saw, maka muslim itu
menamparnya, maka Rasul saw menegur keras muslim tsb (Shahih Bukhari)
3. Bagaimana dengan Abu Lahab yang menggali lobang untuk perangkap Nabi
saw dan ia sendiri yang terjatuh kedalamnya, tangan mulia Rasul saw yang
menolongnya keluar dari perangkapnya sendiri, kenapa Rasul saw menolong gembong
kafir jahat yang sudah dilaknat oleh Allah swt dalam Alqur’an ini?
4. Bagaimana dengan Doa Rasul saw pada penduduk Thaif yang melemparinya
dan menganiayanya: Wahai Allah beri hidayah PADA KAUMKU, sungguh mereka tidak
mengerti.
Bagaimana Rasul saw mengatakan
kepada kafir jahat itu dengan “KAUMKU..” ?
5. Bagaimana dengan kejadian perang Uhud saat panah besi menembus
rahang beliau saw, dan Ibunda Agung Fathimah ra binti Rasul saw dan Sayyidina
Ali kw membersihkan luka dan darah di wajah beliau saw, dan Rasul saw malah
sibuk menjaga agar darah tidak jatuh ke tanah dari wajah beliau saw, maka para
sahabat berkata:
Wahai Rasulullah, biarkan dulu darah itu, kita benahi lukamu terlebih
dahulu.., Rasul saw berkata: Demi Allah, jika ada setetes darah dari wajahku
menyentuh bumi maka Allah akan menumpahkan azab pada mereka (Fathul Baari
Bisyarah Shahih Bukhari).
Demikian Nabi saw menjaga musuh
musuhnya agar tidak terkena azab dari Allah.
6. Bagaimana dengan Nabi saw yang mendoakan orang Yahudi dengan doa
beliau: Yahdiikumullah wayushlih Baalukum, (semoga Allah memberi kalian
petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian).
7. Bagaimana dengan perbuatan Nabi saw pada sahabatnya yang mencaci
seorang munafik, lalu Rasul saw berkata kenapa kalian mencacinya munafik?
Para sahabat berkata:
Sungguh perbuatannya dan ucapannya adalah sebagaimana perbuatan kaum munafik,
maka Rasul saw berkata: Jangan kalian mencacinya, Sungguh Allah telah
mengharamkan api neraka bagi mereka yang mengucap Laa ilaaha illallah karena
ingin mendapat ridho Allah (Shahih Bukhari).
8. Bagaimana dengan seorang pemabuk yang dihukum lalu ia mabuk lagi,
dihukum lagi, lalu mabuk lagi, maka Umar ra melaknatnya dan Rasul saw
menghardik Umar ra dan berkata: Jangan kau caci ia, Sungguh ia mencintai Allah
dan Rasul Nya (Shahih Bukhari).
9. Bagaimana dengan Abdullah bin Ubay bin Salul, gembong munafik di
madinah yang berhati kufur, berkedok islam, ia selalu mengabarkan rahasia
muslimin pada kuffar quraisy, jika Rasul saw berangkat berjihad maka ia
berusaha menghalangi dengan kata kata fitnah, ini musim panas, ini musim
dagang, pasukan kuffar terlalu kuat, dsb.
Namun diam-diam ia kabarkan
bahwa pasukan muslimin berjumlah sekian, dan seluruh rahasia kepada kuffar
quraisy, jika Rasul saw pulang selamat maka ia menyambut Nabi saw dengan
sambutan hangat, menangis gembira, dan mohon ampunan karena tak ikut
peperangan, namun ia tetap dalam kemunafikannya.
Saat ia sakratulmaut dan wafat maka Rasul saw datang menyolatinya,
menguburkannya, dan anaknya yang juga bernama Abdullah adalah orang yang
beriman, dan meminta baju Rasul saw untuk dikafankan pada ayahnya yang munafik
itu, Rasul saw memberikannya, lalu turun ayat bahwa Allah tak akan mengampuni
Abdullah bin Ubay bin Salul, Rasul saw berkata pada Umar ra:
Allah melarangku memohonkan pengampunan untuknya, walau 70X
kuistighfari pun dia tak akan diampuni Allah, namun jika seandainya Allah akan
mengampuninya jika kuistighfari lebih dari 70X, maka aku akan kuistighfari ia
lebih dari 70X agar ia diampuni Allah, namun aku mengetahui memang Allah tak
mau memaafkannya (Shahih Bukhari).
Apakah Rasul saw salah..?
Lantas siapa panutan para radikalis itu ?
kita kenal Umar bin Khattab ra, namun ia bukan pengecut yang suka
sembunyi, demikian pula Hamzah ra yang sengaja memakai tanda didadanya berbeda dengan
orang lain, agar para kuffar tahu dan cepat mengenal bahwa ia adalah Hamzah,
bukan sembunyi lalu menyerang dari belakang sebagaimana teroris itu.
Kalau teror ini ajaran Rasul
saw, maka saat Rasul saw masih sedikit di Makkah dan lemah, mestilah teror
dilakukan untuk memerangi Kuffar quraisy, namun Rasul saw malah memilih hijrah
meninggalkan kampung halamannya, apakah Rasul saw pengecut?
bahkan salah seorang Istri Rasul saw adalah Yahudi, dan istri Rasul saw
pula seorang Nasrani yang keduanya telah masuk islam.
bagaimana orang orang non muslim itu akan masuk islam?, bukankah dengan
mengajarkan kedamaian islam?, jika muslimin meneror dan berbuat bengis terhadap
kuffar, maka mustahil ada orang masuk islam, bahkan orang islam akan banyak yang
murtad.
Maka dari itu, kita yang sudah berislam, mari
juga bermuhammad saw dengan meneladani akhlaknya yang mulia, sifat lemah
lembutnya terbukti berhasil melunakkan hati manusia sekeras baja sekalipun.
Wallahu a'lam
Komentar