Orang Tua Nabi Masuk Neraka? Ini Bantahannya
Ada satu golongan yang menganggap bahwa orang tua Nabi Muhammad SAW masuk neraka karena kafir. Bahkan sampai megeluarkan kata-kata: "Hadits "abiy wa abaaka fin nar" tidak perlu dikaji lagi, tidak usah buang-buang energi untuk mentahqiqnya, ayat "Kami (ALLAH) tidak mengazab seseorang (yang hidup di zaman) sebelum diutusnya rasul (zaman fatarah)" itu abaikan saja, tidak perlu penjelasan ini itu, toh Nabi sendiri mengatakan bahwa kedua orang tuanya di neraka. Walaupun mayoritas muslim berhusnudzan terhadap orang tua Nabi, kita tidak perlu begitu karena tidak ada untungnya!. Orang tua Nabi tetap ahlun-nar.
Berikut bantahannya:
Kitab Tahqiq Al-Maqam milik Syaikh Ibrahim Al-Bajuri di
cetak bersama Kifayah Al-‘Awam milik Syaikh Muhammad Al-Fudhali halaman 13-14
Cetakan Al-Haramain.
تنبيه : إذا علمت أن أهل الفترة ناجون على الراجح
علمت أن أبويه صلى الله عليه وسلم ناجيان لكونهما من أهل الفترة بل هما من أهل الإسلام
لإحيائهما فآمنا به بعد البعثة
Jika kita sudah tahu bahwa Ahlul Fatrah itu termasuk
orang-orang yang selamat berdasarkan pendapat yang lebih kuat maka tahu-lah
kita bahwa kedua orang tua Nabi Muhammad ﷺ adalah selamat
juga karena beliau berdua termasuk Ahlul Fatrah.
Bahkan beliau berdua termasuk Ahlul Islam menurut ahli mukasyafah karena Allah telah
menghidupkan beliau berdua untuk Nabi Muhammad ﷺ sebagai
pengagungan baginya, lantas berimanlah kedua orang tua Nabi itu kepadanya
sesudah diangkat menjadi Rasul.
وهذا الحديث هو ما روى عن عروة عن عائشة أن رسول
الله صلى الله عليه وسلم سأل ربه أن يحيى له أبويه فأحياهما له فآمنا به ثم أماتهما
، قال السهيلى والله قادر على كل شىء له أن يخص نبيه بما شاء من فضله وينعم عليه بما
شاء من كرامته
Hal ini berdasarkan satu hadits yang diriwayatkan dari
‘Urwah dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah ﷺ memohon kepada Tuhannya agar Dia
menghidupkan kedua orangtuanya.
Maka Allah pun menghidupkan kedua orangtuanya itu, lantas
keduanya beriman dengan Nabi Muhammad ﷺ kemudian Allah
mematikan keduanya kembali.
Berkata Suhaili: “Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
bisa saja Allah mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia kehendaki dari
sebab keutamaan-Nya dan memberi nikmat kepada Nabi-Nya dengan apa-apa yang Dia
kehendaki dari sebab karamah-Nya.”
قال بعضهم وقد سئل القاضى أبو بكر بن العربى أحد
الأئمة المالكية عن رجل قال إن أبا النبى فى النار فأجاب بأنه ملعون لأن الله تعالى
قال
Berkata sebagian Ulama: “Telah ditanya Qadhi Abu Bakar bin
Arabi salah seorang ulama mazhab Maliki perihal seorang laki-laki yang berkata
bahwa bapak Nabi ada di neraka."
Maka beliau menjawab bahwa orang itu terlaknat karena Allah
SWT berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤۡذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ
لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابٗا مُّهِينٗا
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya.
Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa
yang menghinakan.” (QS. Al-Ahzab ayat 57).
ولا أذى أعظم من أن يقال إن أباه فى النار
Dan tidak ada perbuatan menyakiti yang lebih besar
dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak Nabi ada di neraka.
كيف لا وقد روى ابن منذر وغيره عن أبى هريرة قال
جاءت سبيعة بنت أبى لهب إلى النبى صلى الله عليه وسلم فقالت يا رسول الله إن الناس
يقولون أنت بنت حطب النار فقام رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مغضب فقال
Betapa tidak! Sedangkan Ibnu Munzir dan yang lainnya telah
meriwayatkan dari Abi Hurairah bahwa beliau berkata: “Telah datang Sabi‘ah anak
perempuan Abu Lahab kepada Nabi ﷺ lalu dia berkata Wahai Rasulullah! Sesungguhnya
orang-orang berkata: “Engkau anak dari kayu bakar api neraka,” maka berdirilah
Rasulullah ﷺ dalam keadaan marah, lantas berkata:
ما بال أقوام يؤذونى فى قرابتى ومن آذانى فقد آذى
الله
Bagaimanakah keadaan kaum yang menyakiti aku dalam hal
kerabatku, barangsiapa yang menyakiti aku maka sungguh dia telah menyakiti
Allah.
*Kitab Tahqiq Al-Maqam milik Syaikh Ibrahim Al-Bajuri di
cetak bersama Kifayah Al-‘Awam milik Syaikh Muhammad Al-Fudhali halaman 13-14
Cetakan Al-Haramain.
Komentar