Macam-macam Tidur Beserta Khasiat dan Bahayanya
Disebutkan dalam Kitab Tadzkirah buah karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi bahwa:
- Tidur di permulaan siang (pagi hari) disebut 'ailulah yaitu (menyebabkan) kefakiran.
- Tidur di waktu dluha disebut failulah, (menyebabkan) kelemahan/lesu pada badan.
- Menjelang hingga tergelincir matahari (zawal) disebut qailulah, dapat menambah (kecerdasan) akal.
- Tidur setelah zawal disebut hailulah, yakni dapat menghalangi antara orang itu dan shalat.
- Dan tidur di akhir siang (sore hari) disebut ghailulah, dapat menyebabkan binasa.
وفي تذكرة الجلال السيوطي النوم في أول النهار عيلولة وهو الفقر وعند
الضحى فيلولة وهو الفتور وحين الزوال قيلولة وهي الزيادة في العقل وبعد الزوال حيلولة
أي يحيل بينه وبين الصلاة وفي آخر النهار غيلولة أي يورث الهلاك .
قال المناوي : اعلم أن كثرة النوم غير محمودة لكثر مفاسده الأخروية ،
بل والدنيوية ، فإنه يورث الغفلة والشبهات وفساد المزاج الطبيعي والنفساني ويكثر البلغم
والسوداء ويضعف المعدة وينتن الفم ويولد دون القرح ويضعف البصر والباه حتى لا يكون
له داعية للجماع ، ويفسد الماء ويورث الأمراض المزمنة في الولد المتخلق من تلك النطفة
حال تكوينه ، ويضعف الجسد .
Al-Manawiy
berkata:
Ketahuilah,
sesungguhnya banyak tidur itu tidak terpuji, karena banyak menimbulkan
keburukan ukhrawi (kepentingan akhirat) bahkan duniawi.
Karena
banyak tidur itu menyebabkan lupa, syubhat, rusaknya pembawaan tubuh dan jiwa,
memperbanyak lendir, lemah semangat atau murung, melemahkan lambung, membuat
mulut berbau busuk, menimbulkan luka, melemahkan penglihatan, nafsu seksual
sehingga tidak ada pendorong untuk bersenggama, merusak (kandungan) air (pada
tubuh), menyebabkan penyakit lumpuh pada anak yang terbentuk dari air sperma
itu ketika terbentuk, dan melemahkan raga.
هذا في النوم في غير وقت العصر والصبح ، وأما فيهما فأعظم ضررا لأنه لا
يمكن استقصاء مفاسده في العقل والنفس . ومنها أنه يورث ضعف الحال بحكم الخاصية وعدم
الإيمان بالبعث والنشور
Hal
ini untuk tidur di selain waktu ashar dan subuh, adapun tidur di waktu tersebut
lebih besar bahayanya, karena tidak mungkin menjelaskan keburukan bagi akal dan
jiwa. termasuk di antaranya dapat melemahkan hal keadaan jiwa dengan
hikmah-hikmah yang tertentu, dan menyebabkan tidak percaya (iman) dengan hari
kebangkitan dan dikumpulkan di (makhsyar).
Wallahu
a'lam.
Komentar