Pelajaran Di Balik Ujian Nabi Ayyub


Nabi Ayyub 'alaihissaalam, mendapatkan ujian dari kekasihnya (Allah Swt) supaya, kekasih-nya bertambah cinta-nya.

"Nabi Ayyub 'alaihissalam, bermunajat lalu wahyu diturunkan, dengan sekali gedrukan (memukulkan kaki pada tanah), air syafa'ah memancarkan, sekali mandi dan minum air tersebut semua ujian Nabi Ayyub rontok, bersamaan dikembalikan nikmat ganda, atas apa yang telah dikarunikan Allah Swt kepada Nabi Ayyub 'alaihissalam sebelumnya." QS: 38; 41-42.

Ada yang menarik dibalik ujian Nabi Ayyub 'alaihissalam, karena ada kesamaan antara Nabi Ayyub 'alaihissalam dan kita, saya dan anda. Ialah sama-sama hamba Allah Swt yang sedang menghamba pada waktu itu.

Asyaddu an-nãsi balãu al-anbiyã’, tsummash shalihĩn, tsumma al-amtsãl fa al-amtsãl.

“Sedahsyat-dahsyatnya ujian manusia adalah ujian para Nabi-Nya Allah swt, kemudian hamba-hambaNya yang saleh, kemudian seperti demikian dan demikian.” [1]

Yabtalĩ ar-rajulu ‘alã hasbi dĩnihi, fa in kãna fĩ dĩnihi shalabatun zĩda fĩ balãihi.

Seseorang diuji, berdasarkan kadar tinggi rendahnya tingkat ketaatannya kepada agama, jika dalam beragamanya bertambah kuat, maka tingkat ujiannya pun ditambah kuat.[2]



Jika seseorang hamba berhasil melewati ujian-ujian dari Allah swt tersebut dengan cara yang diridhaiNya maka kecintaan Allah kepadanya akan bertambah dan Allah akan meningkatkan derajat dan kemuliaan orang tersebut baik di dunia maupun di akhirat.

Keterangan:

[1] Hadits ini dinukil oleh At-Thabari ketika menafsirkan ayat di atas, beliau katakan hadits ini shahih, sebagai pertanggung jawaban ilmiah hadits ini terdapat pada Tafsir Thabari, Juz: 23. Hal: 107-108.

[2] Hadits ini dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab Musnad-nya, Juz: I. Hal: 172.

Jika tertarik dengan coretan ini, halal disimpan dibagikan, syukur-syukur benar-benar diamalkan, bersama semoga penulis sendiri lebih sabar dalam ujian di tengah himpitan kekerasan-kezaliman zaman akhir ini. Amiin.

No comments

Powered by Blogger.