Kumpulan Dalil Tentang Keutamaan Mempelajari Ilmu Syari’at
Dinukil dari kitab Mau'idhatul Mukminin Syekh Jamaluddin Al-Qasimi, Allah ta'ala berfirman:
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama. (at-Taubat ayat 122).
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ilmu al-Quran) jika kamu tidak mengetahui. (an-Nahl ayat 43 dan al-Anbiya' ayat 7).
ما الآيات فقوله تعالى: فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة
ليتفقهوا في الدين
وقوله عز وجل :فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون
وأما الأخبار : فقوله صلى الله
عليه وسلم : " من سلك طريقا يطلب فيه علما سلك الله به طريقا إلى الجنة " .
وقال صلى الله عليه وسلم : "
لأن تغدو فتتعلم بابا من العلم خير من أن تصلي مائة ركعة " .
وقال صلى الله عليه وسلم : "
طلب العلم فريضة على كل مسلم "
.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Barang siapa yang menempuh jalan guna menuntut ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju ke surga."
Rasulullah juga bersabda :
"Sesungguhnya engkau berjalan mempelajari satu bab dari ilmu adalah lebih baik daripada engkau shalat seratus rakaat (shalat Sunnah)."
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
"Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap orang islam."
وقال أبو الدرداء : " لأن أتعلم مسألة أحب إلي من قيام ليلة " وقال أيضا : " العالم والمعلم شريكان في الخير ، وسائر الناس همج لا خير فيهم " .
Abu Darda' berkata :
"Aku lebih suka mempelajari suatu masalah (dalam keilmuan Syariat) daripada mengerjakan shalat satu malam."
Beliau juga berkata :
"Orang yang berilmu dan orang yang menuntut ilmu, berserikat pada kebajikan, dan manusia yang lain adalah hina dina, tak ada kebajikan padanya."
وقال الشافعي - رضي الله عنه - : " طلب العلم أفضل من النافلة "
Al-Imam As-Syafi'i (semoga Allah meridhainya) berkata :
"Menuntut ilmu (ilmu Syari’at) lebih utama dari pada ibadah sunnah."
وقال فتح الموصلي - رحمه الله -: " أليس المريض إذا منع الطعام والشراب والدواء يموت ؟ قالوا : بلى ، قال : كذلك القلب إذا منع عنه الحكمة والعلم ثلاثة أيام يموت " ولقد صدق ، فإن غذاء القلب العلم والحكمة وبهما حياته ، كما أن غذاء الجسد الطعام ، ومن فقد العلم فقلبه مريض وموته لازم ولكنه لا يشعر به ، إذ حب الدنيا وشغله بها أبطل إحساسه . فنعوذ بالله من يوم كشف الغطاء ، فإن الناس نيام فإذا ماتوا انتبهوا .
Fath Al Mushili (semoga Allah merahmatinya) berkata :
"Bukankah orang yang sakit jika tidak mendapatkan makan, minum dan obat akan menyebabkan meninggal ?"
mereka berkata : "benar "
"Begitu pula hati, jika tidak mendapatkan hikmah dan ilmu selama tiga hari maka akan mati." jawab Fath Al Mushili.
Perkataan beliau memang benar, karena sesungguhnya makanan hati adalah ilmu dan hikmah, dengan keduanya hati bisa hidup sebagaimana jasad yang butuh makanan. Barang siapa yang tidak mendapatkan ilmu maka hatinya sakit dan akhirnya mati tetapi tidak dirasakannya, karena kecintaan dan sibuk dengan dunia menghilangkannya dari perasaan tersebut.
Kami berlindung kepada Allah dari hari terbukanya tabir (hari kiamat), karena sesungguhnya manusia itu tidur, ketika mereka mati maka mereka bangun.
وقال ابن مسعود - رضي الله عنه - : " عليكم بالعلم قبل أن يرفع ، ورفعه موت رواته ، وإن أحدا لم يولد عالما ، وإنما العلم بالتعلم " .
Dan ibnu Mas'ud (semoga Allah meridhainya) berkata :
"Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut dihilangkan. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para ‘ulama, Sungguh tidak ada seorang pun yang dilahirkan dalam keadaan sudah berilmu. Ilmu itu tidak lain didapat dengan cara belajar."
موعظة المؤمنين من إحياء علوم الدين
الشيخ محمد جمال الدين القاسمي
ربنا زدنا علما وارزقنا فهما والحقنا بالصالحين
Yaa Allah, tambahkanlah ilmu kepada kami, berilah kami pemahaman yang baik dan pertemukanlah kami dengan orang-orang yang shaleh. Aamiin...
Sebagai pengetahuan tambahan, Tahukah anda, siapa sebenarnya orang yang bangkrut itu ??
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:
أتَدْرُونَ ما المُفْلِسُ ؟ قالوا : المفْلسُ فينا من لا درهم له ولا متاع. قال : إن المفْلسَ مَنْ يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ، ويأتي قد شَتَمَ هذا ، وقذفَ هذا ، وأكل مال هذا ، وسفك دم هذا ، وضرب هذا ، فيُعطَى هذا من حسناته ، وهذا من حسناته ، فإن فَنيَتْ حَسَناتُهُ قبل أن يُقْضى ما عليه ، أُخِذَ من خطايهم فطُرِحَتْ عليه ، ثم يُطْرَحُ في النار
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW bertanya kepada shahabat-shahabatnya : “Tahukah kalian siapa itu yang disebut orang bangkrut ?”
Mereka pun menjawab, “Kalau di kita, orang bangkrut ialah orang yang sudah tak lagi punya uang dan barang.”
Ternyata Nabi Muhammad SAW mempunyai maksud lain. Terbukti beliau berkata: “Sesungguhnya orang bangkrut di antara umatku ialah yang datang di hari kiamat kelak dengan membawa pahala-pahala salat, puasa, dan zakat; namun pernah mencaci ini, menuduh itu, memakan harta ini, mengalirkan darah (pembunuhan) itu, dan memukul ini. Maka dari pahala-pahala kebaikannya, akan diambil dan diberikan kepada si ini dan si itu (korban), kepada orang-orang yang yang telah ia zhalimi.
Jika pahala-pahala kebaikannya habis sebelum semua yang menjadi tanggungannya terhadap orang-orang dizalimi, maka akan diambil dari keburukan-keburukan orang-orang itu dan ditimpakan kepadanya; kemudian dia pun dilemparkan ke neraka.” (Shahih Muslim).
Wallahu a’lam.
Komentar