8 Ibadah dengan Fadhilah Agung, Dasar Ketaatan Dan Kemaksiatan
Barang siapa tidak mampu melakukan 8 perkara, maka lakukanlah 8 yang lainnya agar mendapat fadhilah keutamaannya:
1. Barang siapa mengharapkan keutamaan shalat malam padahal dia tidur maka janganlah melakukan kemaksiatan di siang harinya.
2. Barang siapa mengharap keutamaan puasa sunnah padahal dia tidak berpuasa maka jagalah lisannya.
3. Barang siapa mengharap keutamaan ulama' maka bertafakkurlah. Penjelasan lebih lanjut tentang tafakkur baca di sini.
وَرُوِيَ عَنْ بَعْضِ الصَّحَابَةِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ، أَنَّهُ قَالَ:
مَنْ عَجَزَ عَنْ ثَمَانِيَةٍ، فَعَلَيْهِ بِثَمَانِيَةٍ أُخْرَى، لِيَنَالَ فَضْلَهَا:
أَوَّلُهَا: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ صَلَاةِ اللَّيْلِ، وَهُوَ نَائِمٌ فَلَا يَعْصِ بِالنَّهَارِ.
وَالثَّانِي: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ صِيَامِ التَّطَوُّعِ، وَهُوَ مُفْطِرٌ، فَلْيَحْفَظْ لِسَانَهُ.
وَالثَّالِثُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الْعُلَمَاءِ، فَعَلَيْهِ التَّفَكُّرُ.
وَالرَّابِعُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الْمُجَاهِدِينَ، وَالْغُزَاةِ وَهُوَ قَاعِدٌ فِي بَيْتِهِ، فَلْيُجَاهِدِ الشَّيْطَانَ.
وَالْخَامِسُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الصَّدَقَةِ، وَهُوَ عَاجِزٌ، فَلْيُعَلِّمِ النَّاسَ مَا سَمِعَ مِنَ الْعِلْمِ.
وَالسَّادِسُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الْحَجِّ، وَهُوَ عَاجِزٌ، فَلْيَلْزَمِ الْجُمْعَةَ.
وَالسَّابِعُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الْعَابِدِينَ، فَلْيُصْلِحْ بَيْنَ النَّاسِ، وَلَا يُوقِعْ بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ.
وَالثَّامِنُ: مَنْ أَرَادَ فَضْلَ الْأَبْدَالِ، فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ، وَيَرْضَى لِأَخِيهِ مَا يَرْضَى لِنَفْسِهِ
4. Barang siapa mengharap keutamaan mujahidin padahal dia duduk di rumah maka perangilah syetan.
5. Barang siapa mengharap keutamaan shadaqah padahal dia tidak mampu maka ajarilah orang-orang akan ilmu yang didengarnya.
6. Barang siapa mengharap keutamaan haji padahal dia tidak mampu maka tetapilah shalat jum'at.
7. Barang siapa mengharap keutamaan para ahli ibadah maka damaikanlah di antara manusia dan janganlah menyebabkan permusuhan dan kebencian diantara mereka.
8. Barang siapa mengharap keutamaan wali abdal maka letakkanlah tangannya di atas dada dan ridhalah kepada saudaranya sebagaimana dia ridha kepada dirinya sendiri.
Terkait permasalahan di atas ada baiknya kita juga memahami dasar ketaatan kepada Allah begitupula dasar kemaksitan kepada-Nya
قَالَ الْفَقِيهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ: يُقَالُ أَصْلُ الطَّاعَةِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: الْخَوْفُ، وَالرَّجَاءُ، وَالْحُبُّ فَعَلَامَةُ الْخَوْفِ، تَرْكُ الْمَحَارِمِ، وَعَلَامَةُ الرَّجَاءِ الرَّغْبَةُ فِي الطَّاعَةِ، وَعَلَامَةُ الْحُبِّ الشَّوْقُ، وَالْإِنَابَةُ
Al Faqih -semoga Alah meridhainya- berkata:
" Disebuntukan bahwa asal ketaatan ada 3 :
1. Khauf atau perasaan takut kepada Allah
2. Raja' atau mengharap keridhaan Allah.
3. Hubb atau cinta kepada Allah.
Tanda (dhabidh) khauf adalah meninggalkan hal-hal yang dilarang, tandanya raja' adalah mencintai ketaatan dan tandanya hubb adalah kerinduan dan kembali kepada Allah.
وَأَصْلُ الْمَعْصِيَةِ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ: الْكِبْرُ، وَالْحِرْصُ، وَالْحَسَدُ، فَأَمَّا الْكِبْرُ فَقَدْ ظَهَرَ مِنْ إِبْلِيسَ حَيْثُ أُمِرَ بِالسُّجُودِ، فَاسْتَكْبَرَ حَتَّى صَارَ مَلْعُونًا، وَأَمَّا الْحِرْصُ فَقَدْ ظَهَرَ عَلَى آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، حَيْثُ تَنَاوَلَ مِنَ الشَّجَرَةِ لِكَيْ يَخْلُدَ فِي الْجَنَّةِ، فَأُخْرِجَ مِنْهَا، وَأَمَّا الْحَسَدُ فَقَدْ ظَهَرَ عَلَى ابْنِ آدَمَ قَابِيلَ، فَقَتَلَ أَخَاهُ حَتَّى أُدْخِلَ النَّارَ،
فَالْوَاجِبُ عَلَى كُلِّ أَحَدٍ أَنْ يَجْتَنِبَ الْمَعَاصِي، وَيَجْتَهِدَ فِي الطَّاعَةِ، وَيُخْلِصَ فِي طَاعَتِهِ لِوَجْهِ اللَّهِ تَعَالَى
Dan dasar atau asal dari kemaksiatan ada 3 :
1. Kibr atau kesombongan.
2. Hirsh atau ketamakan.
3. Hasad atau iri dengki.
Adapun keburukan sifat sombong telah terlihat pada iblis saat diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam as, kemudian dia merasa lebih agung dari Nabi Adam as hingga menjadi terlaknat dan terkutuk.
Adapun keburukan sifat tamak tampak pada Nabi Adam alaihis salaam ketika dia mengambil buah dari pohon khuldi agar menjadi abadi di syurga, namun yang terjadi Nabi Adam justru dikeluarkan dari syurga yang penuh kenikmatan.
Adapun keburukan sifat iri dengki telah terlihat pada putranya Nabi Adam yaitu Qabil yang membunuh saudaranya hingga dia kelak dimasukkan ke dalam neraka.
Maka yang wajib bagi setiap orang adalah menjauhi kemaksiatan dan bersungguh-sungguh dalam ketaatan serta ikhlas dalam beramal karena mengharap ridha Allah ta'ala.
Dinukil dari kitab Tambihul Ghafilin Al Faqih Abul Laits As-Samarqandi.
اللَّهُمَّ انْقُلْناَ مِنْ ذُلِّ المَعْصِيَةِ إلى عِزَّ الطَّاعَةِ وَ أغْنِناَ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Ya Allah pindahkanlah kami dari hinanya kemaksiatan menuju ke luhurnya ketaatan,
dan cukupkanlah kami dengan apa yang telah Engkau halalkan, jauhkan dari yang Engkau haramkan,
cukupkanlah kami dengan ketaatan kepada-Mu, jauhkan dari bermaksiat kepadaMu,
dan cukupkanlah kami dengan karunia-Mu dari pihak selain diri-Mu. Aamiin.
Wallahu a'lam.
Komentar