Allah Memuji Asy'ariyah, Wahabi Menyesatkannya
Jika ada Isyarah dari Nabi SAW tentang keberadaan Al Imam Al
Asy'ari. Mengapa mereka berani sekali menyesatkan Asy'ari dan pengikutnya dari
Akidah yang benar? Seraya mengatakan Asya'irah bukan Ahlussunnah Wal Jama'ah.
Allah SWT telah memuji Asya'irah dalam Al Qur'an.
Benarkah, mari kita lihat?
Orang yang mengikuti Faham Asy'ari dan Maturidi dalam
Aqidah, mereka Adalah Ahlussunnah Wal Jama'ah. Al Imam Murtadha Azzabidi
berkata dalam kitab Al Ittihafussadah Al Muttaqin; "Jika di katakan Kata
Ahlussunnah Wal Jama'ah, maka yang dikehendaki adalah pengikut Imam
Asy'ari".
Tentang perihal Abul Hasan Al Asy'ari, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ
يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu
yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."
Al Hafidz Ibn Asaakir berkata; Pada saat turunnya
ayat berikut:
فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
"Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin."
Rasulullah SAW bersabda "Mereka adalah Kaum-Mu Wahai
Aba Musa." Dan beliau berisyarah/ menunjuk kepada Abi Musa Al Asy'ari.
Imam Al Hakim berkata; Hadis itu statusnya Shahih melalui
Syarat (Kriteria / ketentuan) Imam Muslim. Al Haistami meriwayatkannya di kitab
Majma'u Azzawaa-id. Dan seluruh perawi-nya Shahih.
Maksud kalimat (هم قوم هذا) "Mereka adalah kaum/ kelompok ini", Imam Al
Qusyairi berkata; Maka pengikut Abi Al Hasan adalah termasuk Kaum/
Kelompoknya. Sebab segala tempat yang mana sebuah kelompok di sandarkan
kedalamnya kepada Nabi itu yang dikehendaki adalah Pengikut (Al Atba')."
Buku: Mulia dengan Manhaj Salaf karangan Yazid Abdul Qadir Jawas, (lihat poin 8) |
Al Baihaqi berkata "Hal itu karna telah di jumpai dalam
diri aba hasan Al Asy'ari sebuah keutamaan yang agung dan kedudukan yang tinggi.
Abu Hasan Al Asy'ari adalah Kaum Abi Musa dan anak-anak-Nya yang di beri ilmu,
dan kefahaman secara Husus di antara mereka berupa menguatkan Sunnah dan
menolak Bid'ah dengan penuh Dalil atau Hujjah serta menghilang Subhat."
Jadi yang lebih mendekati adalah; bahwa Rasulullah SAW
menjadikan kaum Abi Musa termasuk Kaum yang dincintai Allah SWT dan mencintai
Allah SWT. karna beliau telah mengetahui kebenaran Agama mereka dan betapa Kuat
keyakinan mereka (dalam beragama). Oleh-Nya barang siapa yang berjalan di jalan
mereka dalam Bidang Usul Addin (Pokok Agama/ Akidah) dan mengikuti mereka
dalam menafikan penyerupaan (Dzat Allah SWT) serta menetapi Al Kitab dan
Sunnah, maka dia tergolong bagian dari mereka (Kaum Abu Musa Al Asy'ari).
Kalam Asy'ari;
Al Imam Abu Hasan Al Asy'ari berkata; "Allah SWT wujud
dan tanpa tempat. Kemudian menciptakan Arsy dan Kursi. Dan tidak butuh tempat.
Dia setelah menciptakan tempat, wujud/ ada sebagaimana sebelum menciptakan.
Artinya, tanpa tempat dan tanpa butuh kepada Arsy dan Kursi.
Al Hafidz Ibn
Asaakir Menukil dari Al Qadhi Abi Al Ma'ali Al Juwaini. Kitab Tabyin
Al Muftari hal 150, Kemudian Adapun gerak dan diam. Maka pembahasan dalam dua
masalah ini, maka jelas ada dalam Al Qur'an. Keduanya menunjukkan kepada Tauhid
(Pengesaan Allah SWT). Begitu juga berkumpul dan berpisah. Allah SWT bercerita
tentang kekasih-Nya, Ibrahim Alaih Assalam;
فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ
"Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:
"Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Dalam kisah tenggelamnya bintang, matahari, rembulan, serta
gerakannya dari tempat ke tempat yang lain, menunjukkan bahwa sesungguh-Nya
semua hal tadi tidak layak ada pada Dzat Allah SWT. Dan sesungguh-Nya siapa
saja yang tenggelam dan berpinda dari satu tempat ketempat yang lain, maka dia
bukanlah Tuhan/ Allah SWT". Kitab Istihsanul Khaudh Fi ilmi Al Kalam/
45.
قال الامام مرتضى الزبيدي في الاتحاف : ( اذا أُطْلِقَ اهل السنة و
الجماعة فالمراد بهم الاشاعرة (
قال تعالى ( يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ
عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ
أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ
يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ(
قال الحافظ ابن عساكر لما نزلت: (فسوف يأتي الله بقوم يحبهم ويحبونه )
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (هم قومك يا أبا موسى) وأومأ( اي اشار) رسول
الله صلى الله عليه وسلم بيده إلى أبي موسى الأشعري. اهـ. وقال الحاكم : هذا حديث
صحيح على شرط مسلم . رواه الهيثمي في مجمع الزوائد. و رجاله رجال الصحيح.
هم قوم هذا ) قال القشيري : فأتباع أبي الحسن من قومه ; لأن
كل موضع أضيف فيه قوم إلى نبي أريد به الأتباع(
قال البيهقي : وذلك لما وجد فيه من الفضيلة الجليلة ، والمرتبة
الشريفة للإمام أَبِي الحسن الأشعري رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، فهو من قوم أَبِي
مُوسَى وأولاده الذين أوتوا العلم ، ورزقوا الفهم ، مخصوصا من بينهم بتقوية السنة
، وقمع البدعة ، بإظهار الحجة ، ورد الشبهة.
الأشبه : أن يكون رسول اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما جعل قوم أَبِي مُوسَى من قوم يحبهم اللَّه
ويحبونه ، لما علم من صحة دينهم ، وعرف من قوة يقينهم ، فمن نحا في علم الأصول
نحوهم ، وتبع في نفى التشبيه ، مع ملازمة الكتاب والسنة قولهم ، جعل من جملتهم .
قال الإمام أبو الحسن الأشعري ما نصه : ( كان الله ولا مكان فخلق
العرش والكرسي ولم يحتج إلى مكان، وهو بعد خلق المكان كما كان قبل خلقه) اهـ أي
بلا مكان ومن غير احتياج إلى العرش والكرسي. نقل ذلك عنه الحافظ ابن عساكر نقلا عن
القاضي أبي المعالي الجويني. تبيين كذب المفتري (ص/ 150)
)فأما الحركة والسكون والكلام فيهما فأصلهما موجود في القرءان وهما
يدلان على التوحيد، وكذلك الاجتماع والافتراق ، قال الله تعالى مخبرا عن خليله
إبراهيم صلوات الله عليه وسلامه (فلَمَّا أَفَلَ قَالَ لا أُحِبُّ الآفِلِينَ) في
قصة أفول الكوكب والشمس والقمر وتحريكها من مكان إلى مكان ما دل على أن ربه عز وجل
لا يجوز عليه شىء من ذلك، وأن من جاز عليه الأفول والانتقال من مكان إلى مكان فليس
بإله) استحسان الخوض في علم الكلام (ص/ 45(
(Nour Ahmed)
Komentar