Ibnu Taimiyah Bolehkan Hadiah Pahala Kepada Mayit







Sebetulnya sudah sangat Jelas dan
Terbukti, Bahwa Kaum Sekte Wahabi yang Mengaku-Ngaku Salafi ini memang tidak
pernah membaca kitab-kitab Ulama Rujukan Mereka. Jika Mereka membacanya, Kami
Yakin Mereka tidak akan Berani mengatakan bahwa hal tersebut adalah Bid'ah
Sesat dan sebagainya. Itulah Kebodohan-Kebodohan yang ditunjukkan oleh Mereka, Karena
secara Langsung Mereka telah Menuduh dan Mengatakan Ulama Salafusshalih dan
Ulama Ahlu Sunnah Wal Jama'ah Serta Ulama-Ulama yang Menjadi Rujukan Mereka
Telah Sesat.




Seperti Bersedekah yang diniatkan kebaikan Pahalanya untuk Mayit, Ini
Telah menjadi Ijma’ Seluruh para Salafush Shalih, dan Imam kaum Muslimin
Termasuk Ulama Rujukan Mereka, (Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim, Ibnu Katsir,
Muhammad Bin Abdul Wahab, dan lainnya).





Lah Kok Lucu dan Aneh Tenan, Ibnu Taimiyah, Ibnu Al-Qayyim, Muhammad bin
Abdul Wahab yang menjadi panutannya memperbolehkan Sedekah untuk Mayat,
Khataman Al-Quran dan mengumpulkan orang lain untuk Mendoakannya, Tapi
Pengikutnya Malah Mengatakan Bid'ah Sesat.





PADA KESEMPATAN
INI, MARI KITA LIHAT PERKATAAN
ULAMA RUJUKAN KAUM WAHABI SELANJUTNYA





IBNU KATSIR
dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir
Juz 7 Halaman 465 menyebutkan:





Adapun berdoa dan bersedekah, Maka Keduanya telah disepakati (ijma’)
AKAN SAMPAINYA KEPADANYA (mayit), Dan keduanya memiliki Dasar dalam Nash
Syariat.




IBNU TAIMIYAH dalam Kitab Majmu' Fatawa Juz 24 Halaman
322 mengatakan:







وَرُوِيَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ عِنْدَ
كُلِّ خَتْمَةٍ دَعْوَةٌ مُجَابَةٌ فَإِذَا دَعَا الرَّجُلُ عَقِيْبَ الْخَتْمِ لِنَفْسِهِ
وَلِوَالِدَيْهِ وَلِمَشَايِخِهِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
كَانَ هَذَا مِنْ الْجِنْسِ الْمَشْرُوْعِ وَكَذَلِكَ دُعَاؤُهُ لَهُمْ فِي قِيَامِ
اللَّيْلِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ مَوَاطِنِ اْلإِجَابَةِ وَقَدْ صَحَّ عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَمَرَ بِالصَّدَقَةِ عَلَى الْمَيِّتِ وَأَمَرَ
أَنْ يُصَامَ عَنْهُ الصَّوْمَ فَالصَّدَقَةُ عَنِ الْمَوْتَى مِنْ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ
وَكَذَلِكَ مَا جَاءَتْ بِهِ السُّنَّةُ فِي الصَّوْمِ عَنْهُمْ وَبِهَذَا وَغَيْرِهِ
اِحْتَجَّ مَنْ قَالَ مِنَ الْعُلَمَاءِ إنَّهُ يَجُوْزُ إهْدَاءُ ثَوَابِ الْعِبَادَاتِ
الْمَالِيَّةِ وَالْبَدَنِيَّةِ إلَى مَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ كَمَا هُوَ مَذْهَبُ
أَحْمَد وَأَبِي حَنِيْفَةَ وَطَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ فَإِذَا
أَهْدَى لِمَيِّتٍ ثَوَابَ صِيَامٍ أَوْ صَلاَةٍ أَوْ قِرَاءَةٍ جَازَ ذَلِكَ





Dan diriwayatkan daru ulama salaf bahwa: Setiap Khatam Al-Quran
terdapat doa yang terkabul. Jika seseorang Berdoa setelah Khatam Al-Quran, Baik
untuk dirinya sendiri, Kedua orang tuanya, Para Gurunya, dan yang lain dari
kalangan Mukminin dan Mukminat, Maka doa ini tergolong bagian dari doa yang
disyariatkan. Begitu pula doa bagi mereka saat tengah malam, Dan tempat-tempat
Istijabah lainnya.





DAN SUNGGUH TELAH SHAHIH DARI NABI MUHAMMAD SAW, BAHWA BELIAU
MEMERINTAHKAN SEDEKAH UNTUK MAYIT DAN PUASA UNTUKNYA.





Bersedekah atas nama orang yang telah mati adalah bagian dari Amal
Shalih, begitu pula puasa. Dengan dalil ini, para Ulama berhujjah bahwa boleh
menghadiahkan pahala ibadah yang bersifat Harta atau Fisik kepada umat Islam
yang telah Wafat, Sebagaimana pendapat Ahmad, Abu Hanifah, Segolongan dari
Madzhab Malik dan Syafi’i.





MAKA JIKA MENGHADIAHKAN PAHALA PUASA, SHALAT, DAN BACAAN AL-QUR'AN
KEPADA ORANG YANG WAFAT, MAKA HUKUMNYA BOLEH".





IBNU TAIMIYAH
dalam Kitab Majmu' Fatawa Juz
24 Halaman 323 Ibnu Taimiyah menegaskan:





)وَسُئِلَ) عَمَّنْ هَلَّلَ سَبْعِيْنَ أَلْفَ مَرَّةٍ وَأَهْدَاهُ لِلْمَيِّتِ
يَكُوْنُ بَرَاءَةً لِلْمَيِّتِ مِنْ النَّارِ حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ أَمْ لاَ ...؟


وَإِذَا هَلَّلَ اْلإِنْسَانُ وَأَهْدَاهُ إلَى
الْمَيِّتِ يَصِلُ إلَيْهِ ثَوَابُهُ أَمْ لا...َ ؟





)فَأَجَابَ) إذَا هَلَّلَ اْلإِنْسَانُ هَكَذَا سَبْعُوْنَ أَلْفًا أَوْ
أَقَلَّ أَوْ أَكْثَرَ وَأُهْدِيَتْ إلَيْهِ نَفَعَهُ اللهُ بِذَلِكَ وَلَيْسَ هَذَا
حَدِيْثًا صَحِيْحًا وَلاَ ضَعِيْفًا وَاللهُ أَعْلَمُ
.





Ibnu Taimiyah ditanya tentang seseorang yang membaca tahlil tujuh puluh
ribu kali dan dihadiahkan kepada mayit sebagai pembebas dari api neraka, apakah
ini Hadist Shahih atau Bukan...???





Ibnu Taimiyah menjawab:





Jika seseorang Membaca Tahlil sebanyak Tujuh Puluh Ribu, atau Kurang,
atau Lebih Banyak, LALU DIHADIAHKANNYA KEPADA SI MAYIT, MAKA ALLAH AKAN
MENYAMPAIKANNYA. Hal ini Bukan Hadist Shahih atau Dhaif, Wallahu A'lam.


(Lihat scan kitab...!!)





KAUM WAHABI
KERAP BERDALIL DENGAN SURAT AN-NAJM:
38, UNTUK MENOLAK HADIAH PAHALA KEPADA AHLI KUBUR. HAL TERSEBUT TELAH DIBANTAH
SENDIRI OLEH ULAMA RUJUKAN KAUM WAHABI SENDIRI.





IBNU TAIMIYAH
dalam Kitab Al-Masa'il Wa
Al-Ajwibah pada Juz I, Halaman 132 mengatakan:





وَمَنِ احْتَجَّ عَلَى ذَلِكَ بِقَوْلِهِ تَعَالَى
وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى فَحُجَّتُهُ دَاحِضَةٌ (اَيْ بَاطِلَةٌ)
فَإِنَّهُ قَدْ ثَبَتَ بِالنَّصِّ وَاْلإِجْمَاعِ أَنَّهُ يَنْتَفِعُ بِالدُّعَاءِ
لَهُ وَاْلاِسْتِغْفَارِ وَالصَّدَقَةِ وَالْعِتْقِ وَغَيْرِ ذَلِكَ





Orang yang berhujjah Tidak Sampainya Pahala kepada orang yang telah
Wafat dengan firman Allah: Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya” (Al-Najm 39), MAKA HUJJAHNYA SALAH FATAL, Sebab
telah dijelaskan dalam Nash Al-Quran-Hadist dan Ijma Ulama bahwa: Mayit
menerima Manfaat dengan Doa kepadanya, Memintakan Ampunan, Sedekah, Memerdekakan
Budak dan Sebagainya.”





IBNU QAYYIM (murid Ibnu Taimiyah) dalam
Kitab Ar-Ruh, Juz I Halaman 142 pun berkata:







وَبِالْجُمْلَةِ فَأَفْضَلُ مَا يُهْدَى إِلَى الْمَيِّتِ
الْعِتْقُ وَالصَّدَقَةُ وَاْلاِسْتِغْفَارُ لَهُ وَالدُّعَاءُ لَهُ وَالْحَجُّ عَنْهُ
وَأَمَّا قِرَاءَةُ اْلقُرْآنِ وَإِهْدَاؤُهَا لَهُ تَطَوُّعًا بِغَيْرِ أُجْرَةٍ فَهَذَا
يَصِلُ إِلَيْهِ كَمَا يَصِلُ ثَوَابُ الصَّوْمِ وَالْحَجِّ





Secara Global, sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit
adalah Sedeqah, Istighfar, Berdoa untuk orang yang meninggal dan Berhaji atas
nama dia. Adapun membaca Al-Qur’an dan Menghadiahkan Pahalanya kepada si mayyit
dengan suka rela tanpa imbalan, Maka akan sampai kepadanya sebagaimana Pahala
Puasa dan Haji juga Sampai Kepadanya".







Bersambung...!!

No comments

Powered by Blogger.