Gambaran Kematian Mukmin Shaleh dan Pendosa





Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang mukmin akan terbuka baginya hijab setelah kematiannya, yaitu kenikmatan-kenikmatan Allah ta'ala.






Perumpamaan dunia jika dibandingkan dengan kenikmatan-kenikmatan yang tampak setelah terbuka hijab bagaikan penjara dan tempat sempit, gambarannya seperti orang yang di tahan dalam rumah gelap, pintu menuju taman yang luas dibukakan untuknya, dalam taman terdapat bermacam-macam pohon, bunga, buah dan burung-burung yang indah, maka seseorang yang telah merasai kenikmatan tersebut sudah pasti tidak ingin kembali ke penjara yang sempit dan gelap yang diumpamakan dengan kehidupan dunia ini.





وَاعْلَم أَن الْمُؤمن ينْكَشف لَهُ عقب الْمَوْت من إنعام الله مَا تكون الدُّنْيَا بِالْإِضَافَة إِلَيْهِ كالسجن والمضيق وَيكون مِثَاله كالمحبوس فِي بَيت مظلم فتح لَهُ بَاب إِلَى بُسْتَان وَاسع الأكناف فِيهِ أَنْوَاع الْأَشْجَار والأزهار وَالثِّمَار والطيور فَلَا يَشْتَهِي الْعود إِلَى السجْن المظلم





وَقد ضرب لَهُ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم مثلا فَقَالَ فِي رجل قد مَاتَ أصبح هَذَا مرتحلا عَن الدُّنْيَا وَتركهَا لأَهْلهَا فَإِن كَانَ قد رَضِي فَلَا يسره أَن يرجع إِلَى الدُّنْيَا كَمَا لَا يسر أحدكُم أَن يرجع إِلَى بطن أمه


وَقَالَ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم إِن مثل الْمُؤمن فِي الدُّنْيَا كَمثل الْجَنِين فِي بطن أمه إِذا خرج من بَطنهَا بَكَى على مخرجه حَتَّى إِذا رأى الضَّوْء لم يحب أَن يرجع إِلَى مَكَانَهُ وَكَذَلِكَ الْمُؤمن يجزع عِنْد الْمَوْت فَإِذا أفْضى إِلَى ربه لم يحب أَن يرجع إِلَى الدُّنْيَا كَمَا لَا يحب الْجَنِين أَن يرجع إِلَى بطن أمه


هَذَا فِي الْمُؤمن المعرض عَن الدُّنْيَا الْمقبل على الْآخِرَة





Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah membuat perumpamaan dalam masalah ini, beliau bersabda tentang seseorang yang telah meninggal:





Orang ini telah menjadi orang yang pergi dari dunia dan meninggalkan keluarganya, jika dia telah menjadi ridha dengan kepergian untuk menemui kenikmatan yang sesungguhnya maka kembali ke dunia tidaklah membuatnya senang sebagaimana tidak senangnya salah seorang di antara kalian untuk kembali ke perutnya seorang ibu.





Rasulullah shalLallahu alaihi wasallam juga bersabda:





Sesungguhnya perumpamaan orang mukmin di dunia seperti janin dalam perut ibunya, ketika keluar dari perutnya dia menangis sebab keluarnya, hingga dia melihat cahaya maka dia tidak suka untuk kembali ke perutnya ibu.





Begitulah perumpamaan orang-orang mukmin yang shaleh, mereka gelisah ketika menghadapi maut, dan ketika telah sampai ke Rabbnya (Tuhannya) maka tidak ingin lagi untuk kembali ke dunia sebagaimana bayi baru lahir yang tidak suka kembali ke perut ibunya."





Ini semua adalah gambaran bagi orang mukmin shaleh yang berpaling dari dunia dan menghadap ke akhirat.





وَأما المتنعم بالدنيا المطمئن إِلَيْهَا المعرض عَن الْآخِرَة فَيكون حَاله كَحال من تنعم فِي غيبَة ملك من الْمُلُوك فِي دَاره وَملكه وحريمه اعْتِمَادًا على أَن الْملك





يتساهل فِي أمره أَو على أَن الْملك لَيْسَ يدْرِي مَا يتعاطاه من قَبِيح أَفعاله فَأَخذه الْملك بَغْتَة وَعرض عَلَيْهِ جَرِيدَة قد دونت فِيهَا جَمِيع فواحشه وجناياته ذرة ذرة وخطوة خطْوَة وَالْملك قاهر متسلط غيور على حريمه ومنتقم من الجناة على ملكه غير ملتفت إِلَى من يتشفع إِلَيْهِ فِي العصاة عَلَيْهِ





Adapun bagi orang yang bersenang-senang dengan dunia, merasa tenang hatinya kepada dunia dan berpaling dan melupakan akhirat maka keadaannya seperti orang yang bersenang-senang di rumah seorang raja yang sedang pergi, dia bersenang-senang dengan apa yang ada di dalam kerajaan dan juga dengan harim-harim raja (harim dalam arti lebih luas adalah segala larangan raja bagi lainnya), dengan anggapan bahwa sang raja tidak akan mempersulit dan meridhai urusannya itu, atau beranggapan bahwa sang raja tidak mengetahui apa yang dilakukannya dari keburukan kelakuannya.





Tiba-tiba sang raja datang menuntutnya, sang raja membukakan sebuah buku catatan, di dalamnya telah tercatat semua keburukan dan kesalahan-kesalahannya secara terperinci, sang raja adalah dzat yang maha perkasa untuk mengalahkan segala apapun, maha menguasai dan juga pencemburu dan sangat memperhatikan terhadap harim-harimNya.





dzat yang maha menyiksa dari orang-orang yang melakukan kesalahan terhadap kerajaan-Nya, tidak mau melirik terhadap orang yang menolong kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya.





فَانْظُر إِلَى هَذَا الْمَأْخُوذ كَيفَ يكون حَاله قبل نزُول عَذَاب الْملك بِهِ من حُلُول الْخَوْف والخجلة وَالْحيَاء والتحسر والندم فَهَذَا حَال الْمَيِّت الْفَاجِر المغتر بالدنيا المطمئن إِلَيْهَا قبل نزُول عَذَاب الْقَبْر بِهِ بل عِنْد مَوته نَعُوذ بِاللَّه مِنْهُ فَهَذِهِ حَال الْمَيِّت عِنْد الْمَوْت شَاهدهَا أَرْبَاب البصائر بمشاهدة باطنة أقوى من مُشَاهدَة الْعين





Maka lihatlah orang yang dituntut ini, bagaimana keadaanya ketika akan diberikan siksaan oleh sang raja, yaitu perasaan takut, malu, merasa rugi dan penyesalan.





Ini adalah keaadaannya orang hanyut dalam kemasiyatan, tertipu oleh dunia dan merasa tenang hatinya dengan dunia, sebelum turunnya siksa kubur baginya, bahkan ketika kematiannya - kita memohon perlindungan kepada Allah dari siksa kubur-





Ini adalah keadaan mayyit ketika maut datang, orang-orang yang mempunyai mata hati telah melihatnya dengan penyaksian bathin yang lebih kuat daripada penyaksian mata kepala.





Dinukil dari kitab Nihayatuz zain Syekh Nawawi Banten





Wallahu a'lam




No comments

Powered by Blogger.