Mengenal Najd Tanduk Setan Yang Dimaksud Hadits


Secara etimologi, kata Najd adalah dataran tinggi (tanah yang tinggi), sedangkan kata Iraq secara etimologi bermakna “tanah sepanjang tepian sungai” atau “daerah yang terletak di antara sungai-sungai”. 

Faktanya, nama-nama tersebut memang menerangkan kondisinya masing-masing yang sebenarnya. Najd berada di daerah gurun pedalaman di dataran tinggi sedangkan Irak berada di sekitar sungai eufrat dan sungai tigris yang subur.

Iraq (terutama daerah di antara sungai Euphrates & Tigris) terletak di dataran rendah. Kota Baghdad sendiri (ibukota Irak) juga berada di dataran rendah. Hal ini berbanding seratus delapan puluh derajat dibandingkan dengan kota Riyadh (ibukota Saudi) yang berada di wilayah Nejd dan berada di dataran tinggi. Pendapat Wahabi yang mengatakan bahwa maksud ”Nejed” dalam riwayat hadits di atas bukanlah nama negeri tertentu, tetapi untuk setiap tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. 

Kemudian hal tersebut dijadikan hujjah untuk pendapat “Nejed adalah Irak” maka hal ini sangat lucu dan tidak logis sebab faktanya Irak berada di dataran rendah. Sebagian wahhabi telah melakukan takwil dan tafsir secara ngawur dari sisi bahasa. Sebagian lainnya hanyalah melakukan taqlid buta tanpa menggunakan akalnya untuk berfikir.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda “disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037].

Husain bin Hasan memiliki mutaba’ah yaitu Azhar bin Sa’d yang meriwayatkan dari Ibnu ‘Aun dari Nafi dari Ibnu Umar secara marfu’ juga dengan lafaz Najd [Shahih Bukhari 9/54 no 7094].

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id mawla bani hasyim yang berkata telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba’ yang berkata telah menceritakan kepada kami Salim dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410 dengan sanad shahih]

Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan, fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari].

Hadis riwayat Ibnu Umar ra:

Bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda sambil menghadap ke arah timur: Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana! Ketahuilah, sesungguhnya fitnah akan terjadi di sana. Yaitu tempat muncul tanduk setan. (Shahih Muslim No.5167)

Tak bisa dibantah lagi sebagai penguat di atas penguat hadis-hadis di atas : “Sholat subuhlah kemudian tahanlah (janganlah sholat lagi) ketika matahari terbit hingga meninggi karena sesungguhnya ketika itu matahari terbit diantara dua tanduk setan. (HR. Muslim 832).

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya yang berkata telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb yang berkata telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin ‘Abdullah dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata dan Beliau menghadap ke arah timur “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini, dari arah munculnya tanduk setan” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905].

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Harun yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Fuuraan yang berkata telah menceritakan kepada kami Aswad bin ‘Aamir yang berkata telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Yahya bin Sa’id dari Salim dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap ke arah matahari terbit seraya berkata “dari sini muncul tanduk setan, dari sini muncul fitnah dan kegoncangan dan orang-orang yang bersuara keras dan berhati kasar [Mu’jam Al Awsath Thabrani 8/74 no 8003 - HR Thabrani dengan sanad shahih].

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id mawla bani hasyim yang berkata telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba’ yang berkata telah menceritakan kepada kami Salim dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap ke arah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410].

Banyak hadits yang saling menjelaskan. Arah tanduk syaithan adalah arah timur (arah matahari terbit). Sedangkan arah timur yang dimaksudkan adalah dilihat dari kota Madinah. Kota tempat di mana Rasulullah memberikan peringatan dengan menunjukkan tangannya ke arah timur (arah matahari terbit). Kota Riyadh yang berada di wilayah Nejd (Arab Saudi) tepat berada di timurnya Madinah. Sedangkan Irak berada di timur lautnya Madinah (terletak di timurnya Syam atau utaranya Najd). 


Kesimpulannya

Salafy – Wahhabi yang memahami timurnya Madinah adalah Irak berarti kurang faham geografi dengan mencari-cari takwil yang aneh-aneh. Bukan hanya mendahulukan pendapat daripada nash-nash Al Qur’an dan Sunnah, namun juga membuat takwil yang tidak logis dan tidak masuk akal. 

Ciri mereka ini mirip sekali dengan ciri Islam ekstrim kanan (kaum khawarij) yang meninggalkan akalnya untuk berfikir (berfikir sempit/dangkal) sehingga menginterpretasikan dalil secara tidak ilmiah. 

Mereka kebalikan dari kaum mu’tazilah yang membebaskan akalnya secara liar dan memahami Islam secara liberal. Sedangkan kaum muslimin ahlus sunnah wal jama’ah yang asli sudah seharusnya berada di jalan tengah (moderat/umatan wasathan) dalam menggunakan akalnya.

Mereka menggunakan hadis yang sudah berubah matan "MASYRIQ=TIMUR" diubah matannya menjadi "IRAQ" disebabkan cacat pada diri ubaidillah bin abdillah bin 'aun dan ziyad bin bayaan.

TUJUH FAKTA NAJD BUKAN IRAQ : 

1 – Negeri yang didoakan Rasulullah adalah negeri-negeri yang telah masuk islam sebahagian penduduknya, sebahagian ahli Syam telah mendatangi Nabi s.a.w. dan mengucap kalimat dua Syahadah, penduduk Yaman mendatangi Rasul dan memeluk islam ketika itu, sementara penduduk daerah Iraq tidak ada yang datang ke hadapan Rasul, bahkan mereka masuk islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab ketika penaklukkan negara Farsi, sementra penduduk Najd ( tempat kelahiran pemimpin wahabi ) telah berbondong-bondong pergi ke Madinah untuk memeluk islam, bagaimana boleh didalam hadis menyebutkan kalimat ” di Nejd kami ” sementara Iraq belum jatuh ke tangan umat islam, dan masih di pegang oleh negara Farsi, ungkapan kami di sini memiliki dua makna:

Yang pertama: Para sahabat yang bersama Rasul, dan mereka bermaksud bahwa ungkapan kami adalah makna kepemilikan Iraq, dan ini mustahil sebab Iraq belum jatuh ketangan umat Islam.

Yang kedua: Utusan yang datang dari Najd, jikalau Najd itu Iraq, maka sesuatu yang mustahil sebab tidak ada riwayat yang mengatakan adanya utusan kaum yang datang dari Iraq, maka mestilah Nejd tersebut bahagian negara yang dikenal yaitu Riyahd dan sekelilingnya.

Sementara kalimat ”kami” pada negeri Syam, karena telah datang sebahagian utusan negeri Syam ke Madinah untuk memeluk islam dan di Syam terdapat Baitul Maqdis, dan tempat para nabi-nabi terdahulu.

2 – Rasul mengatakan bahwa Najd adalah tempat keluarnya tanduk syaiton, terlepas dari hakikat ataupun majaz, tapi yang dimaksud adalah orang yag membawa kesesatan dan fitnah bagi umat islam dan mereka tergolong dari orang – orang kafir, karena Syaitan pemimpin orang-orang kafir dan menyesatkan orang, ini sangat jauh sekali keadaannya dengan fitnah yang berlaku di Iraq, pembunuhan Imam Ali r.a di tangan orang – orang Khawarij suatu fitnah yang lebih kecil di bandingkan dengan fitnahnya Musailamah al-Kadzab yang berasal dari Yamamah Nejd ( Riyadh sekarang ), yang telah mengaku nabi dan membunuh puluhan para sahabat sehingga Umar bin Khatab menjadi sangat takut sekali akan habisnya penghafal al-Qur`an disebabkan serangan Musailamah, Musailamah dan pengikutnya tergolong orang-orang yang kafir dan menyesatkan orang lain, sementara orang-orang Khawarij masih dalam keadaaan islam sebagaimana didalam riwayat Ibnu Abbas dari Imam Ali di dalam Sohih Bukhari, tetapi mereka pelampau yang keluar dari batasan, demikiannya juga pandangan ulama ahlus Sunnah bahwa khawarij telakeluar dari jama`a tetapi tidak keluar dari islam, dengan demikian tahulah kita bahwa fitnah yang terdapat di Yamamah ( Najd ) lebih besar dari fitnah yang berada di Iraq, di Najd juga tedapat khawarij dan golongan Qaramithoh yang kafir.

3 – Kita mengetahui bahwa Iraq adalah negeri yang berkat juga, bukti keberkatan Iraq adalah pindahnya ulama-ulama besar dari golongan sahabat ke Iraq seperti Imam Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas`ud, Anas bin Malik, `Ammar bin Yasir, Hudzaifah bin Yaman, Sa`ad bin Abi Waqash, Imran bin Hushain, jikalau negeri Iraq tidak berkat bagaimana boleh para sahabat pindah ke Iraq berbondong-bondong. Di negeri Iraq pula terbitnya banyak ulama hadis dan mazhab ahlussunnah seperti mazhab Imam Hanafi, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan bin Uyaynah, timbulnya di baghdad ulama dan fakar-fakar qira`ah dan Nahu, berbeda dengan Najd Yamamah yang tidak terdapat sedikitpun para sahabat yang bermukim di situ bahkan para sahabat datang ke Najd Yamamah untuk memerangi orang kafir dan murtad pengikut Musailamah, bagaimana boleh kita katakan bahwa Iraq tempat yang terkutuk dan tidak berkat, sementara Iraq telah mengeluarkan jutaan ulama, kenapa wahabi mengikuti mazhab Hanbali sementara Imam Ahmad berasal dari Iraq.

4 – Iraq telah masyhur ketika zaman jahiliyah, jikalau Rasul bermaksud Iraq niscaya beliau akan sebutkan secara jelas dengan namanya khusus tetapi Rasul tidak menyebutkan Iraq bahkan menyebutkan Najd yang berarti bukan Iraq. Jadi jika disebut dengan Najd maka di maksud adalah dalah Najd secara uruf yaitu daerah Yamamah , Dar`ah dan sekitarnya, karena kawasan ini juga dataran tinggi.

5 – Hadis Rasulullah s.a.w. yang berbunyi:

عن ابن عمر رضي لله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مستقبل المشرق يقول : ” ألا إن الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان . رواه البخاري

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a. beliau mendengar Rasul bersabda dalam keadaan mengarah ke bahagian arah timur Madinah: ” Ingatlah bahwasanya fitnah datang dari sana dari tempat terbitnya tanduk syaitan. ( H.R .Bukhari no: 7093 ).

Bahagian timur Madinah adalah Nejd ( bahagian Yamamah, Dir`ah, dll ) bukan Iraq, ini jelas kalau kita melihat peta, adapun para ulama yang menafsirkan timur tersebut ke arah Iraq telah tersalah dengan kenyataan dan ilmu zaman sekarang, karena timurnya Madinah bukan Iraq.

6 – Hadis Rasulullah s.a.w yang menyuruh penduduk Nejd agar berniat ihram dari Qar nu Manazil.
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال : أمر رسو ل الله صلى الله عليه وسلم أهل المدينة أن يهلوا من ذي الحليفة، وأهل الشام من الجحفة وأهل النجد من قرن المنازل .رواه مالك ، كتاب الحج باب مواقت الإهلال
Artinya : Dari Abdullah bin Umar r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w. menyuruh penduduk Madinah berniat ihram dari Dzul- Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Nejd dari Qar nu Manazil. (H.R. Malik , Kitab Hajj, bab Mawaqitu al-Ihlal no : 732).

Sementara lafaz didalam Shahih Bukhari ialah:

عن ابن عمر : وقّت رسول الله صلى الله عليه وسلم قرنا لأهل نجد ، والجحفة لأهل الشام وذا الحليفة لأهلالمدينة، قال : سمعت هذا من النبي صلى الله عليه وسلم ، وبلغني أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :  و لأهل اليمن يلملم ” وذكر العراق فقال : لم يكن عراق يومئذ (رواه البخاري . رقم : 7344

Artinya : Dari Ibnu Umar beliau berkata : Rasulullah telah menentukan miqat bagi ahli Najd di Qaran, Juhfah untuk penduduk Syam, Dzul Hulaifah untuk penduduk Madinah, , berkata Ibnu Umar : telah sampai kepadaku bahwa Nabi s.a.w. berkata : ” Bagi penduduk Yaman dari Yalamlam”. kemudian disebutkan Iraq, berkata beliau : Ketika itu belum ada Iraq. ( H.R. Bukhari, no 7344 ).

Dari kedua hadis diatas jelaslah bahwa yang di maksud Najd adalah daerah dataran tinggi yang terdiri dari Yamamah ( Riyadh sekarang ), Dir`ah dan lain-lainnya, bukan Iraq, karena ketika itu orang Iraq belum memeluk islam, sementara Qar nu Manazil berhampiran dengan Yamamah (Riyadh sekarang).

7 – Adapun riwayat yang menggantikan Masyriq ( arah timur ) kepada Iraq, riwayat ini telah diubah dan tidak shahih, sebab kebanyakkan riwayat mengatakan Masyriq, adapun penafsiran Salim bin Abudullah bin Umar kepada Iraq adalah salah satu ijtihad beliau yang belum boleh dijadikan pegangan, sebab jauh penafsiran dengan Khabar-khabar dari Rasulullah saw, sebagaimana beliau pernah berijtihad untuk melarang para wanita pergi shalat ke masjid sehingga ayah beliau Abdullah bin Umar marah tidak bercakapan dengan beliau sampai Abdullah bin Umar meninggal dunia.


RASULULLAH MEMBEDAKAN ANTARA NAJD DENGAN IRAQ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Ammar Al Maushulli yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Haasyim Muhammad bin ‘Ali dari Al Mu’afiy dari Aflah bin Humaid dari Qasim dari Aisyah yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di Dzul Hulaifah, bagi penduduk Syam dan Mesir di Juhfah, bagi penduduk Iraq di Dzatu ‘Irq, bagi penduduk Najd di Qar nu manazil dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. [Shahih Sunan Nasa’I, no. 2656].

Andaikata betul najd adalah Iraq, maka pertanyaannya adalah buat apa Rasulullah membedakan penduduk Irak dengan penduduk Nejd? Lalu apa nama daerah pedalaman di sebelah timurnya Madinah? Mengapa Irak yang berada di dataran rendah diberi nama Najd (tanah yang tinggi)? Mengapa timurnya Madinah adalah Iraq, apakah Rasulullah bingung arah? Atau jika Nejd berada di Iraq, di manakah tepatnya wilayah tersebut berada? Adakah sebuah wilayah bernama “Nejd” di Irak? Fitnah apa saja yang muncul dari wilayah tersebut? Argumentasi mereka yang mengatakan bahwa Nejd adalah Iraq dan mereka ngotot mempertahankannya, bukan hanya tidak ditopang dengan dalil-dalil yang shohih & relevan tetapi juga tidak menggunakan akal sehat alias hanya memperturutkan hawa nafsu, semangat debat kusir serta kejahatan menyembunyikan kebenaran.

Khawarij pertama bermula dari Dzul Khuwaisirah, seorang lelaki dari Bani Tamim. Bani Tamim sendiri merupakan salah satu suku Arab Badui yang tinggal di nejd. Dia berpendapat bahwa Rasulullah tidak adil sewaktu membagi ghanimah (harta rampasan perang). Fitnah lainnya adalah nabi palsu Musailamah Al Kadzab berikut pengikutnya dari suku Arab Badui, dari wilayah Nejd. Orang-orang yang keluar dari barisan dalam perang shiffin (perang saudara sesama muslim) juga khawarij dari Arab Badui. Mereka ini berasal (bersumber) dari Nejd namun berulah (membuat fitnah) di Irak. Bahkan Ibnu Taimiyah yang dianggap salafy sebagai syaikh terbesar mereka, sependapat dalam hal ini.

PENGAKUAN IBNU TAIMIYAH: 

Dalam kitab Naqdu al Taqdis, Ibnu Taimiyah berkata: Telah Mutawatir khobar dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bahwa fitnah dan pangkal kekufuran berasal dari timur-timur Madinah- seperti Najd dan semua daerah sebelah timurnya (Madinah) Kemudian beliau memberikan contoh yang terjadi di Najd. Tidak diragukan lagi bahwa di sana muncul kemurtadan dan hal-hal lain yang termasuk kekufuran, di antaranya Musailamah al Kadzab dan para pengikutnya, Thalihah al Asadiy dan para pengikutnya, Sujah dan para pengikutnya hingga mereka diperangi oleh abu Bakar as Shiddiq dan orang-orang mukmin yang bersama beliau. Ada yang terbunuh dan ada yang kembali sebagai mukmin maupun Munafiq.

PENGAKUAN WARGA SAUDI:
Silahkan datang dan buktikan DENGAN MATA KEPALA SENDIRI ke lokasi ini dan perhatikan nama sekolah: “Madrasah Riyadh Nejd”, lokasi di jln Imam Saud bin Abdl aziz bin Muhamad, Exit 9, depan Mall City Plaza..... Riyadh najd school...

Hamra Dist., Riyadh
P.O.Box: 106430, Postal Code: 11666
Tel: 01-2485522

Tanduk Setan Mencoreng Muka wahabi.

No comments

Powered by Blogger.