Dakwah Rasulullah dan Tangisan Habib Umar bin Hafidz


Di balik senyuman beliau, pernah suatu ketika saat beliau pulang dari undangan dakwah yang digelar terbilang megah dengan Hidangan dan sambutan yang sangat istimewa, beliau menangis tersedu-sedu di kala menceritakan bagaimana susahnya Rasulullah dan para sahabatnya dahulu berdakwah menyampaikan Risalah Allah.

Mereka demi memperjuangkan agama ini dengan susah payah dan mengorban jiwa dan raganya, Jangankan makan dikala itu, untuk tidur pun mereka jarang bisa nyenyak karena betapa menderitanya perjuangan saat itu.

Tapi dakwah sekarang, begitu nyaman dan enaknya kita di zaman sekarang, semua serba difasilitasi.
Namun ingatlah itu semua yang kita rasakan berkat perjuangan keras mereka.

Sahabatku yang ku cintai karna Allah.

Kita terlalu terbuai dengan kenikmatan dan kemegahan, Padahal jika kita mengingat perjuangan Rasulullah dan para sahabat, kita akan takut dan malu.

Takut bagaimana kelak kita mempertanggung jawabkan kepada Allah, Malu dengan Rasulullah dan para sahabat kesusahan mereka kenikmatan kita, tapi kenikmatan itu kita salah gunakan.

Sahabatku yang ku cintai karna Allah.

Sungguh nikmat besar kita sebagai umatnya, mereka yang dulu mengorbankan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan Agama ini dengan Ikhlas, tapi di zaman ini mereka yang melupakan Rasulullah dengan mudahnya mengambil keuntungan, menjual ayat Allah swt, Sibuk memperkaya diri hingga jauh dari Jalan Rasulullah dan para Aslafuna-Asshaleh.

Di saat mereka memperkaya diri, dan bermegah-megahan dengan kekayaannya tersebut di sisi yang lain mereka sedang mempraktekkan yang bertentangan dengan Akhlak dan budi pekerti Rasulullah,
Na'udzubillah min dzalik.

kita akan terus mendekati para guru Agama yang Ikhlas dan shaleh, duduk belajar dan mencintai mereka.

Padahal sangat jelas firman Allah:

Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan.
(QS at-Taubah [9]: 9).

Allahumma Ya Rabbana.

Karuniakanlah kami guru-guru Yang Ikhlas, yang mengikuti jejak Rasulullah dan para orang-orang shaleh, berikanlah Hidayah-MU pada mereka yang menjual agama, merobek-robek hukum agama ini dengan hawa nafsunya, hingga menafsir ayat-ayatMU semau dirinya atau golongannya, hingga mudah lidahnya mencaci maki orang lain.

Aamiin Ya Rabbal 'aalamiin..

آمين آمين آمين يا رب العالمين

No comments

Powered by Blogger.