Muslim Toleran dan Ramah Sama Dengan Muslim Liberal?







Hari ini banyak sekali kita saksikan fenomena ketika seorang muslim yang memperjuangkan sikap berislam yang moderat, toleran dan ramah dijuluki sebagai Liberal. Hal ini menjadi semacam mantra sakti bagi justifikasi negatif kepada muslim yang menjunjung toleransi.





Seiring berkembangnya zaman dan perkembangan otak manusia, sebutan kafir dan zindiq sudah dianggap kuno dan tidak jadi trend lagi, kecuali bagi beberapa golongan yang masih doyan dauroh di dalam goa. Beberapa orang yang sudah frustrasi karena tak mendapat apapun dari mengkafirkan dan menzindiq-kan orang lain, memilih untuk menggelari orang-orang diatas sebagai Liberal.





Lalu apa sih liberal menurut mereka itu?





Liberal menurut mereka adalah orang-orang islam yang memilih berpikir bebas tidak terikat dengan “Islam” versi mereka. Maka disebutlah mereka sebagai orang-orang yang tidak mau berislam secara kaffah. Sekali lagi, "islam" versi mereka dan “kaffah” menurut mereka tentunya.





Islam bagi mereka para penjustifikasi islam atau tidaknya orang lain adalah islam yang harus sesuai standar yang mereka anut. Islam yang text-minded berputar disekitar dalil naqli seraya menginjak-injak akal dan nalar jika itu dianggap bertentangan dengan teks-teks suci yang mereka anut dan mereka tafsirkan secara dangkal. Islam bagi mereka adalah islam yang harus marah, ngamukan dan tersulut sumbunya bila disenggol, semakin pendek sumbunya maka semakin besar ghirah jihadnya. 





Mereka tidak pernah mau tahu dengan moderatisme dan toleransi, karena bagi mereka bersikap toleran dan menjunjung pluralitas adalah "liberal" dan pengkhianatan pada kaffahnya beragama. Semakin fanatik maka semakin kaffah, semakin ashobiyyah semakin dianggap membela agama.





Islam yang benar menurut mereka adalah yang memaksa semua orang untuk menjunjung tinggi kenyamanan & kondusifitas mereka bila sedang “beribadah”, sehingga yang tidak sesuai harus menyesuaikan diri dengan mereka. Islam yang benar dalam pandangan mereka adalah Islam yang hobi mengagresi “kesesatan” agama & mazhab yang berbeda dari mereka.





Bagi mereka, Islam yang benar adalah yang sesuai standar mereka tentang islam, bukan standar orang lain. Karena bagi mereka Islam mereka adalah islam versi original yang diturunkan Allah langsung kepada Muhammad, absolut & murninya Islam. Sedangkan islam yang dianut orang lain adalah agama palsu yang dibuat-buat. Jangan tanya pada mereka kenapa berkeyakinan begini. Karena pokoknya beginilah Islam, pokoknya mereka meyakini begitu, pokoknya dan pokoknya ya begitu.





Tanpa sadar sebenarnya manusia-manusia sejenis ini yang sebenarnya penganut ideologi liberal akut. Ketika para muslim moderat (yang katanya liberal) begitu berhati-hati untuk mengkafirkan orang lain, maka golongan (yang ngakunya) anti-liberal ini dengan begitu liberalnya mengkafirkan dan mensesatkan orang lain hanya karena tak sepaham. Bagi mereka hal berat yang punya konsekuensi maha berat semacam mengkafirkan adalah hal yang amat lumrah. Hingga mengkafirkan orang lain lebih mudah daripada membalikkan telapak tangan. Dan itu bagi mereka adalah tanda kaffahnya islam.





Mereka menjadikan firqah mereka sebagai ukuran kebenaran bagi orang lain. Sehingga ketika melihat kelompok yang sama ia nyatakan selamat dan ketika melihat yang berbeda maka ia nyatakan sesat dan masuk neraka. Guru linguistik mereka telah menanamkan dogma bahwa beda adalah sinonim dari sesat.





Mereka menjadikan golongannya dan ulama-ulama rujukan kelompoknya sebagai standar kebenaran itu sendiri, mengklaim diri mereka sebagai penjaga kemurnian “Qur’an dan Sunnah”. Sehingga siapapun yang berislam dengan penafsiran sesuai dengan mereka adalah pengikut Qur’an dan Sunnah, sementara yang berbeda dari apa yang mereka dan para ulama mereka anut adalah kaum ingkar sunnah, dan tempatnya pasti neraka.





Dengan itu betapa mudahnya mereka menjadikan diri mereka sebagai standar kebenaran bagi orang lain, bagi selamat atau tidaknya manusia lain. Bukankah mindset begini sangat liberal? Kalau sudah begini lalu siapa sebenarnya yang ber-islam secara liberal? [Ahmad Zain].

No comments

Powered by Blogger.