Kalam Allah dan Penafsiran Makna "Kun Fa Yakun"
Sungguh urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
"Jadilah!" maka terjadilah ia.
معنى الآية )إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (
اتَّفَقَ المسلمون عَلَى "وَحدَةِ كلامِ اللهِ تعالى" قال العلامةُ أبو علي السَّكونيُّ الإشبيليُّ في كتابه "التمييز" ما نصُّه: "وكلام الله سبحانه واحد بإجماع الأمة". اهـ وقال الإمام البيهقيُّ في كتابه الاعتقاد ما نصه: "وكلامُ الله واحدٌ لَم يزلْ ولا يزالُ".اهـ
Kaum muslimin sepakat atas tunggalnya (esa) Kalam Allah ta'ala, Al-'Allamah Abu 'Ali as-Sakauniy al-Isybiliy mengatakan dalam kitabnya "At-Tamyiz":
Dan Kalam Allah subhanahu wa ta'ala tunggal (esa) berdasarkan sepakatnya Ulama umat Islam. Imam Al-Baihaqiy dalam kitabnya "Al-I'tiqad mengatakan: Dan Kalam Allah tunggal, tidak pernah berubah dan tidak akan berubah.
وكذلكَ اتفق المسلمون على أَنَّ اللهَ تعالَى صفاتُهُ لا تُشبِهُ صِفَاتِ خَلقِهِ، فاللهُ متكلمٌ بكلامٍ ليسَ حَرفًا وصَوتًا؛ لأَنَّ الكلامَ الذي يكونُ بالحرفِ والصوتِ مخلوقٌ، واللهُ لا يَتَّصِفُ بِحادثٍ. قالَ الإمام أَبُو حنيفةَ رَضِيَ اللهُ عنهُ فِي كتابِهِ "الفقهِ الأكبرِ" : "نَحنُ نَتكلَّمُ بالآلاتِ والحروفِ واللهُ يَتَكلَّمُ بلا ءالةٍ ولا حَرفٍ". اهـ
Begitu pula Ulama umat Islam sepakat bahwa Allah ta'ala sifat-sifatNya tidak menyerupai sifat-sifat makhlukNya , maka Allah Dzat yang berfirman dengan firman yang bukan huruf dan bukan suara karena kalam yang dengan huruf dan suara adalah makhluk, sedangkan Allah tidak bersifat dengan perkara baharu atau makhluk.
Imam Abu Hanifah radhiya Allahu 'anhu berkata dalam kitabnya "Al-Fiqh al-akbar": Kita berkata dengan alat dan huruf sedangkan Allah berfirman dengan tanpa alat dan huruf.
وذهب العلماء في تفسير قولِ الله تعالى في سورة يس {إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ} يس:82
مذهبين
قال الإمام أبو منصور الماتريدي: إنه عبارةٌ عن سرعةِ الإيجادِ وتكوينِهِ عند تعلقِ إرادتِهِ بلا تراخ ولا تعذّر.
وقال الإمام البيهقي الأشعري: عبارة عن حكم الله الأزلي بوجود الشىء فيحدث المراد له تعالى في وقته الذي شاء وعلم حدوثه فيه.اهـ أي أنَّهُ يَخلقُ الأَشياءَ التِي أَرَادَ وجودَهَا بالكلامِ الأزلِيِّ الذي ليسَ حرفًا وصوتًا. ليسَ المعنَى أنَّهُ يَنطِقُ بالكافِ والنُّونِ، النطقُ بالكافِ والنونِ مِن صفاتِنَا. ثُمَّ القولُ بأَنَّ اللهَ يَخلُقُ الأَشياءَ بالكَافِ والنُّونِ مَعنَاهُ أَنَّهُ يَخلُقُ الأشياءَ بعدَ النُّطقِ بالكافِ والنونِ، وهذا مستحيلٌ.
وأمَّا مَا يقولُهُ بعضُ الناسِ "سبحانَ مَن أَمرُهُ بينَ الكافِ والنونِ" فكلامٌ فاسِدٌ لا هو قرءانٌ ولا حديثٌ ولا هو كلامُ أَهلِ العِلمِ.
Para 'Ulama' dalam menafsirkan firman Allah berikut:
"إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ"
Terdapat dua madzhab.
Imam Abu Manshur al-Maturidiy berkata: Sesungguhnya firman Allah tersebut adalah ungkapan dari cepatnya mewujudkan dan mengadakan suatu sesuai Kehendak Allah dengan tanpa terlambat dan tanpa kesulitan.
Imam Al-Baihaqi Al-Asy'ari berkata: Firman Allah tersebut adalah ungkapan dari hukum Allah yang azali (tanpa didahului oleh tiada) dengan adanya sesuatu, maka barulah apa yang dikehendaki Allah ta'ala dalam waktu yang Ia kehendaki dan Allah mengetahui terjadinya sesuatu tersebut pada waktu tersebut.
Maksudnya segala sesuatu terjadi dalam keadaan waktu serta tempat yang persis sebagaimana yang Dia kehendaki dengan kalamNya yang tiada awal dan akhir (qadim).
Seandainya kalam Allah yang berkaitan dengan Kun Fa Yakun itu disartai dengan huruf maka sudah pasti memiliki awal dan akhir, padahal sesungguhnya kalam semacam itu mustahil ada pada Allah Ta'ala, karena kalamNya tiada serupa dengan kalam makhluk.
Yakni sesungguhnya Allah menciptakan sesuatu yang Ia kehendaki adanya dengan KalamNya yang azaliy yang bukan huruf maupun suara. Maknanya bukan Allah mengucapkan huruf kaf dan nun, mengucapkan dengan huruf kaf dan nun termasuk sifat kita (manusia).
Kemudian pendapat yang mengatakan bahwa Allah menciptakan sesuatu dengan huruf kaf dan huruf nun yakni Ia menciptakan sesuatu setelah mengucapkan huruf kaf dan nun (kun) ini kejadian dan pemahaman yang mustahil.
Adapun ucapan sebagian orang "Maha suci Dzat yang perkaranya antara huruf "kaf" dan "nun" adalah ucapan yang fasid atau rusak (tidak dibenarkan), bukan Al-Qur'an, bukan hadits dan bukan pula ucapan Ahli 'ilmu.
Hati-hatilah, jangan mengira bahwa Allah mengucap lafadz KUN dengan huruf, suara atau bahasa saat menciptakan makhluknya, ingat tiap hari dan tiap waktu ada makhluk yang diciptakan dan jumlahnya sangat banyak.
Mustahil Allah mengucapkan KUN setiap menciptakan makhlukNya karena Kalam Allah tidak serupa dengan kalam makhlukNya.
Wallahu A'lam
Komentar